Cilacap, serayunews.com
Seorang pedagang di kawasan tersebut, Wati menyebutkan, selama libur Lebaran omzet dagangannya meningkat dua kali lipat. Jika di hari biasa omzetnya hanya berkisar Rp 200 hingga Rp 250 ribu saja, namun selama libur Lebaran kali ini meningkat hingga Rp 500 ribu per harinya.
“Selama Lebaran ini naik dua kali lipat, alhamdulilah bisa sampai Rp 500 ribu. Sangat senang sekali tahun ini boleh ada mudik, jadi kami bisa cari berkah juga,” katanya kepada serayunews.com, Senin (9/5/2022).
Ia mengungkapkan, situasi ini berbeda dengan saat tidak diperbolehkannya mudik selama dua tahun saat Pandemi Covid-19. Di mana dirinya lebih memilih menutup warungnya, lantaran tidak ada pemudik yang melintas. Bahkan saat itu, dia sempat hampir frustasi karena tidak ada penghasilan yang masuk.
“Waktu Covid-19 kemarin pusing banget, nggak ada pemasukan. Di 2021 lah baru lumayan, walaupun sedikit tapi masih ada yang mudik,” tuturnya.
Wati juga membandingkan situasi mudik, sebelum dan setelah adanya Tol Trans Jawa, di mana jalur selatan Jawa masih dipenuhi pemudik saat Lebaran. Sedangkan saat ini, pemudik yang melintasi jalur selatan Jawa, tergolong sepi dibandingkan dahulu. Hal itu pun sangat mempengaruhi jumlah penghasilannya.
“Kalau dibandingkan dulu saat belum ada tol, jalur sini sangat ramai. Tapi kalau sekarang sepi, dulu itu omzet saya bisa sampai Rp 700 ribu sehari,” jelasnya.