SERAYUNEWS – Bentuk miss V terindah menurut ilmuwan sering kali menjadi topik pembicaraan di banyak masyarakat. Khususnya, vagina yang ketat sering dianggap ideal atau diinginkan oleh sebagian orang.
Di banyak tempat, vagina ketat dihubungkan dengan kesucian dan keperawanan, seolah-olah tubuh wanita adalah milik yang harus dijaga untuk suami mereka.
Padahal, pandangan ini bisa dibilang kuno dan tidak sepenuhnya benar.
Jadi, seperti apa miss V yang terindah menurut ilmuwan? Mari kita cari tahu lebih dalam.
Kebanyakan masyarakat yang masih kental dengan budaya patriarki melihat vagina yang ketat sebagai simbol kesucian dan keperawanan. Ini muncul dari keyakinan bahwa wanita harus terjaga kesuciannya sampai pernikahan.
Mereka percaya bahwa semakin ketat vagina, maka semakin sedikit pengalaman seksual wanita tersebut, yang orang anggap sebagai sesuatu yang baik dan berharga. Namun, ini adalah pandangan yang sudah mulai orang tinggalkan di banyak tempat.
Di sisi lain, tidak bisa kita pungkiri bahwa banyak orang menganggap vagina ketat sebagai sesuatu yang menarik secara seksual. Hal ini sering orang hubungkan dengan kenikmatan seksual bagi pria.
Banyak perempuan merasa perlu untuk memiliki vagina yang lebih ketat demi memenuhi harapan tersebut, meskipun sebenarnya kondisi vagina bisa berubah seiring waktu dan bukan menjadi ukuran dari baik atau buruknya tubuh seseorang.
Karena persepsi ini, banyak perempuan yang memilih untuk menjalani prosedur seperti operasi peremajaan vagina. Operasi ini bertujuan mengencangkan otot-otot vagina, agar kembali terasa lebih ketat.
Prosedur ini bukan hanya untuk wanita yang sudah melahirkan, tapi juga mereka yang merasa bahwa vagina mereka tidak lagi ideal secara seksual.
Selain operasi, latihan kegel juga sering direkomendasikan untuk memperkuat otot panggul. Latihan ini sebenarnya sangat bermanfaat untuk kesehatan, terutama untuk mencegah masalah seperti inkontinensia urine.
Namun, kegel juga pouler sebagai cara untuk mengencangkan vagina. Banyak perempuan yang melakukan latihan ini demi mencapai vagina yang lebih ketat, sesuai dengan ekspektasi sosial atau seksual.
Dari sudut pandang ilmiah, tidak ada satu bentuk vagina yang paling indah atau paling ideal. Setiap vagina memiliki keunikan dan variasinya sendiri.
Ketat atau tidaknya vagina bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti usia, hormon, atau setelah melahirkan.
Para ilmuwan dan dokter sepakat bahwa semua variasi bentuk vagina adalah normal. Yang penting bukanlah penampilan fisik atau ketatnya, tapi kesehatan vagina itu sendiri.
Fokus utama seharusnya bukan pada apakah vagina ketat atau tidak, tapi apakah area tersebut sehat dan berfungsi dengan baik. Menurut para ahli, tidak ada alasan medis yang mengharuskan vagina selalu ketat.
Jika seseorang merasa nyaman dengan tubuhnya dan tidak ada masalah kesehatan, itu yang jauh lebih penting.
Kecantikan Tidak Bisa Diukur
Kecantikan vagina, seperti bagian tubuh lainnya, tidak bisa kita ukur dengan satu standar tertentu. Setiap orang punya pandangan berbeda tentang apa yang indah. Apa yang menarik oleh satu orang, bisa jadi tidak terlalu penting bagi orang lain.
Yang terpenting adalah kamu merasa nyaman dengan tubuh sendiri, tanpa merasa tertekan oleh standar kecantikan orang lain.***(Hardiyansyah Supardi)