SERAYUNEWS-Insiden kebakaran terjadi di saat warga akan melaksanakan tarawih di Desa Baseh. Api melahap sebuah pabrik kayu di Desa Baseh RT 01 RW 04, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas hingga pabrik ludes terbakar, Kamis (21/3/2024) malam. Dugaannya, kebakaran itu terjadi karena ada punting rokok yang apinya masih nyal. Meski tidak ada korban jiwa dari kebakaran tersebut, namun pemilik pabrik kayu mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Sebab, mesin dan bangunan pabrik kayu tersebut terbakar.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Banyumas, Andaru Budilaksono memberikan penjelasannya. Dia mengatakan, pihaknya mendapati laporan kebakaran sekitar pukul 19.30 WIB. Kebaran terdeteksi oleh warga setempat.
Dari keterangan saksi kejadian, BS (42), warga sekitar mengungkapkan kepada petugas pemadam kebakaran sesaat sebelum kebakaran dia hendak pergi salat tarawih. Kemudian, melihat kepulan asap dan nyala api di tempat pengolahan kayu. Setelah dia lihat lebih jeli, ternyata ada kebakaran di pabrik pengolahan kayu tersebut.
Atas situasi tersebut BS langsung bergerak cepat. Dia pun langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Setelah mendapatkan laporan kebakaran dari BS, tim Damkar Banyumas kemudian menuju ke lokasi kejadian. Sesampainya di tempat kejadian, tim Damkar berusaha memadamkan api di pabrik pengolahan kayu milik PG (42) tersebut.
“Kami menurunkan satu unit truk berkapasitas 4.000 liter dan satu unit truk berkapasitas 5.000 liter dengan lima personel dan enam relawan Pos Damkar Induk. Tim langsung menuju ke lokasi kebakaran untuk melaksanakan pemadaman. Sekitar satu jam setelah terjadi kebakaran, api berhasil kami padamkan,” ujarnya.
Selain melakukan pemadaman, tim juga melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendapatkan informasi terkait kebakaran. “Setelah kami lakukan pemadaman dan pemeriksaan lebih lanjut, diduga penyebab kebakaran yakni bersumber dari puntung rokok,” kata dia.
Tidak ada korban jiwa dari peristiwa kebakaran tersebut, namun pemilik pabrik diperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp 50 juta.