
SERAYUNEWS – Berikut ini adalah informasi tentang cara membuat label barcode tanaman. Di era digital yang semakin berkembang, inovasi dalam dunia pendidikan tak lagi terbatas pada ruang kelas dan buku teks semata.
Kini, berbagai sekolah di Indonesia mulai menerapkan konsep pembelajaran yang lebih kreatif dan interaktif.
Salah satu inovasi menarik yang banyak diterapkan di sekolah berbasis lingkungan, seperti Sekolah Adiwiyata, adalah penggunaan label barcode pada tanaman sebagai media belajar.
Penerapan barcode pada tanaman bukan hanya sekadar mempercantik taman sekolah, tetapi juga menghadirkan nilai edukatif yang tinggi.
Melalui barcode tersebut, siswa dapat mempelajari berbagai hal tentang jenis-jenis tanaman dengan cara yang lebih modern dan menyenangkan.
Mengutip Petunjuk Teknis Barcode Pohon yang disusun oleh Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat, setiap barcode memuat berbagai informasi penting tentang tanaman, seperti nama lokal dan ilmiah, ciri-ciri morfologi, habitat asli, hingga manfaat ekologis dan ekonominya.
Dengan memindai barcode menggunakan ponsel, siswa dapat langsung mengakses informasi tersebut tanpa perlu membuka buku panduan.
Lebih dari sekadar sarana informasi, barcode tanaman juga menjadi alat pembelajaran berbasis lingkungan (eco-learning) yang mendukung metode project-based learning.
Melalui proyek ini, siswa tidak hanya belajar mengenal tanaman, tetapi juga terlibat langsung dalam proses pembuatan label barcode, mulai dari pengumpulan data hingga desain visualnya.
Berikut ini panduan lengkap cara membuat label barcode tanaman yang menarik dan edukatif, sebagaimana dijelaskan dalam tutorial kanal YouTube Sutha BioEdu dan Maricha.
Langkah-Langkah Membuat Label Barcode Tanaman
1. Siapkan media informasi tanaman
Langkah pertama adalah membuat desain media atau poster yang berisi data lengkap tentang tanaman. Sertakan informasi seperti nama tanaman, nama ilmiah (latin), ciri fisik, manfaat, habitat tumbuh, serta status konservasi bila ada.
Untuk hasil yang menarik, kamu bisa menggunakan platform desain gratis seperti Canva. Pilih template yang rapi dan mudah dibaca agar tampilannya tetap informatif sekaligus estetik.
2. Buka situs pembuat QR Code
Setelah desain poster selesai, kunjungi situs QR Code Generator di www.qr-code-generator.com. Situs ini memudahkan pengguna membuat barcode tanpa harus menginstal aplikasi tambahan.
3. Daftar atau login akun
Lakukan pendaftaran menggunakan alamat email atau login langsung melalui akun Google. Setelah berhasil masuk, klik ikon tanda plus (+) di pojok kanan atas untuk mulai membuat barcode baru.
4. Pilih jenis file untuk barcode
Tentukan jenis file yang ingin dimasukkan ke dalam barcode, disarankan menggunakan format PNG atau JPG agar hasilnya mudah dibaca di berbagai perangkat.
5. Unggah gambar tanaman atau poster informasi
Klik menu Upload File, lalu pilih gambar atau poster informasi tanaman yang sudah disiapkan sebelumnya.
Tunggu hingga proses unggahan selesai sempurna. Pastikan gambar memiliki resolusi cukup tinggi agar hasil barcode dapat menampilkan data dengan jelas.
6. Desain tampilan barcode agar menarik
Untuk menambah daya tarik visual, pengguna bisa menambahkan frame, bingkai, atau warna tertentu pada QR code. Penyesuaian desain ini dapat disesuaikan dengan tema taman atau kebun sekolah.
7. Unduh hasil barcode
Jika desain sudah sesuai, klik tombol Download untuk menyimpan barcode dalam format gambar. File ini kemudian siap digunakan untuk label tanaman.
8. Cetak dan pasang label barcode
Gunakan bahan cetak yang tahan terhadap cuaca, seperti stiker laminasi anti-air atau lembar akrilik tipis, agar barcode tidak mudah rusak terkena hujan atau panas matahari.
Tempelkan atau gantungkan label barcode tersebut di dekat tanaman, pada posisi yang mudah terlihat oleh siswa.
Dengan penerapan sistem barcode ini, taman sekolah bukan lagi sekadar ruang hijau, melainkan juga menjadi laboratorium mini tempat siswa belajar tentang keanekaragaman hayati.
Selain itu, kegiatan ini juga melatih keterampilan digital, kreativitas, serta kepedulian terhadap lingkungan.
Konsep barcode tanaman sejalan dengan visi pendidikan berkelanjutan yang mengintegrasikan teknologi dengan pelestarian alam.
Melalui langkah sederhana ini, sekolah dapat membangun ekosistem pembelajaran yang informatif, ramah lingkungan, dan relevan dengan perkembangan zaman.***