SERAYUNEWS – Inovasi pertanian kembali membuahkan hasil menggembirakan. Korem 071/Wijayakusuma bersama Unsoed Purwokerto, berhasil memanen padi varietas Protani (Protein untuk Petani) dengan produktivitas mencapai 8,2 ton per hektar di Desa Nusajati, Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap, Kamis (16/10/2025).
Panen perdana ini menjadi bukti nyata keberhasilan riset pertanian kolaboratif antara dunia militer dan akademisi dalam mendukung kemandirian pangan nasional.
Komandan Korem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf. Lukman Hakim menyebut capaian tersebut sebagai hasil dari kerja sama yang efektif antara TNI dan Unsoed.
“Alhamdulillah, dari lahan uji coba satu hektar, hasilnya mencapai 8,2 ton. Ini luar biasa dan menjadi semangat baru bagi petani untuk beralih ke varietas unggul,” ujarnya.
Menurutnya, pengembangan padi varietas unggul seperti Protani merupakan langkah strategis memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal dan nasional.
“Dengan inovasi seperti ini, kebutuhan pangan di Cilacap dan Jawa Tengah bisa lebih tercukupi. TNI siap mendampingi petani sejak penyiapan lahan, bibit, hingga panen,” tegasnya.
Lukman menambahkan, pendampingan TNI kepada petani merupakan tindak lanjut dari MoU Kementerian Pertanian dan Mabes TNI.
Melalui program ini, TNI berperan aktif dalam mendukung ketersediaan pangan, termasuk melalui pendampingan pertanian di lapangan.
“Kami hadir bukan hanya saat panen, tetapi sejak proses awal — mulai penyiapan bibit, distribusi pupuk, sampai pengairan,” jelasnya.
Dari sisi akademisi, Prof. Totok Agung Dwi Haryanto dari Unsoed menjelaskan bahwa padi Protani merupakan hasil riset dosen Unsoed yang dirilis sejak 2020.
“Protani bukan padi hibrida, jadi petani bisa memproduksi benihnya sendiri. Dengan irigasi yang baik, bisa panen tiga kali setahun,” katanya.
Ia menambahkan, keunggulan Protani tak hanya pada hasil yang tinggi, tetapi juga pada kandungan protein dan nilai gizi yang lebih baik dibanding varietas biasa.
“Harapannya, hasil panen ini tak hanya mengenyangkan tapi juga menyehatkan masyarakat. Cilacap bisa jadi contoh pengembangan varietas bernilai tambah,” imbuhnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Cilacap, Budi Kuspriyatno, mengapresiasi hasil panen tersebut. Ia menyebut produktivitas 8 ton per hektar merupakan capaian yang sangat baik dan berpotensi untuk diperluas.
“Kami siap mendukung pengembangan padi Protani bersama TNI dan kelompok tani di wilayah lain,” ujarnya.
Panen padi Protani di Nusajati menjadi simbol keberhasilan sinergi antara TNI, perguruan tinggi, dan pemerintah daerah dalam mewujudkan pertanian yang produktif, mandiri, dan berkelanjutan.