Purwokerto, Serayunews.com
Meskipun secara materi sudah sangat tercukupkan, namun ada sisi lain yang masih terasa kosong. Dunia dokter yang ditekuni selama puluhan tahun hanya berkutat pada persoalan kesehatan gigi. Sementara Andrias melihat banyak sekali permasalahan sosial kemasyarakatan di sekitarnya.
“Awalnya memang ada yang mengajak terjun ke politik, tetapi pada dasarnya saya sendiri memang terpanggil untuk terjun membantu berbagai permasalahan masyarakat. Rasanya jika kita bisa tuntas membantu orang yang benar-benar membutuhkan, ada kebahagian tersendiri yang tidak bisa diukur dengan apapun di dunia ini,” tutur ibu tiga putri ini.
Andrias mulai duduk di DPRD Banyumas tahun 2014 lalu, sekarang merupakan periode ke dua ia menjadi wakil rakyat. Dia selalu membidangi komisi yang berhubungan dengan permasalahan sosial, kesehatan, pendidikan dan lainnya yang berhubungan dengan rakyat.
Dipilihnya PDIP, sebagai tempat ia berjuang di kancah politik, karena PDIP selama ini identik dengan partainya ‘Wong Cilik’, selalu paling depan dalam aksi kemanusiaan. Sehingga partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut dinilai paling selaras dengan panggilan hati Andrias untuk berbuat dan membantu masyarakat kecil.
Duduk di Komisi 4, membuat Andrias banyak berhadapan dengan keluhan masyarakat. Mulai dari permasalahan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang tidak tepat sasaran, Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang bermasalah, pendidikan hingga permasalahan sampah yang sebenarnya di luar kewenangan komisinya.
“Waktu saya masih di Komisi D, setiap hari saya mendapat pengaduan terkait sampah yang menggunung dan berlokasi dekat dengan perumahan elit di Kota Purwokerto. Setiap hari ada saja warga yang mengadu dan menghubungi langsung ke HP saya. Akhirnya saya turun langsung bersama rekan dari Fraksi PDIP juga untuk menyelesaikan hal tersebut,” katanya.
Menumpuknya sampah pada saat itu, karena armada pengangkut sampah yang dimiliki Dinas Lingkungn Hidup (DLH) masih terbatas. Sehingga untuk menuntaskan persoalan sampah tersebut, Andrias menginisiasi untuk mendatangkan armada lain. Ada lima truk yang didatangkan dan beroperasi mengangkut sampah hingga tiga hari berturut-turut.
Terkait persoalan BPNT, sekretaris Fraksi PDIP ini menyatakan, inti dari permasalahan sebenarnya pada pendataan. Sebab, seringkali data warga miskin yang berhak menerima bantuan kurang valid, sehingga banyak bantuan yang salah sasaran.
“Harusnya ada tim verifikator yang independen terkait pendataan warga miskin ini, sehingga faktor like and dislike bisa dihindari dan bantuan benar-benar tepat sasaran,” terang alumni Universitas Trisakti ini.
Sementara itu, disinggung tentang kesibukan di DPRD, serta profesinya sebagai dokter gigi, istri dari Setyo Praptomo ini menuturkan, ia lebih fokus menjalankan tugas di DPRD, karena pertanggungjawabannya adalah langsung kepada rakyat yang sudah memilihnya serta partai tempatnya bernaung. Sehingga untuk aktivitas sebagai dokter gigi, Andrias hanya menerima pasien tertentu yang sudah membuat janji terlebih dahulu.
“Tanggung jawab moral itu lebih berat, kepercayaan itu mahal harganya,” pungkasnya.