SERAYUNEWS – Kabupaten Banyumas patut berbangga, atas prestasi yang diraih oleh para atlet National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Kabupaten Banyumas. Pada event Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo tahun 2024, atlet asal Banyumas menyumbang banyak medali emas.
Ketua NPCI Banyumas Suwondo menyampaikan, NPCI Banyumas mengirim 5 para atlet meraih 9 medali yang terdiri 8 medali emas dan 1 medali perunggu. Dia sangat bersyukur Atlet NPCI Banyumas bisa memberikan kontribusi medali untuk NPCI Jateng di Ajang Peparnas. Menurutnya kunci sukses adalah motivasi diri, kesungguhan dalam berlatih dan motivasi orang orang terdekat.
“Mereka yang berhasil memiliki motivasi diri yang kuat, mereka mau berlatih sendiri dengan sungguh sungguh sebelum mengikuti Pelatda, dan hasilnya luar biasa,” katanya.
Para Atlet NPCI Banyumas yang mendapatkan medali yaitu Dwi Kurnia Pravitasari Cabor Catur meraih 4 emas dari nomor : Catur Standard B2/B3 Perorangan Putri, Catur Standard B2/B3 Beregu Putri, Catur Cepat B2/B3 Perorangan Putri, Catur Cepat B2/B3 Beregu putri.
Lutfi Afandi atlet renang, meraih 2 emas nomor gaya kupu-kupu 50 meter dan gaya bebas 50 meter. Serta meraih satu medali perunggu di gawa dada 50 meter. Cabor Atletik atas nama Saptoyogo Purnomo meraih 1 emas Cabor Atletik nomor Lari 100 m T 37. Serta Lutfi Nur Fendi Cabor Goal Ball bersama Tim Jateng Raih medali Emas.
“Jadi NPCI Banyumas berkontribusi raih 8 Emas dan 1 Perunggu, dan 1 Para Atlet Bulu Tangkis, Wartono belum meraih medali,” katanya.
Peparnas XVII ini menjadi momen membanggakan bagi Annisa Wulandari. Pasalnya bisa memborong medali yang membuat harus Jawa Tengah dan juga Banyumas. Ia mengaku bersyukur bisa mencatatkan sejarah baru di ajang event nasional di Peparnas 2024, mengingat event ini merupakan yang pertama kali diikutinya.
“Bersyukur banget bisa meraih yang terbaik sampai dititik ini. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang membantu dan mendukung saya melewati sebuah proses menuju Peparnas,” katanya, Senin (14/10/2024)
Ia menambahkan, untuk mencapai titik tertinggi di Peparnas ia telah melewat proses yang tidak mudah. Berlatih secara rutin dan pantang menyerah bersama rekan-rekannya di Pelatda para catur hingga bisa maksimal di pertandingan peparnas.
“Saya berusaha bermain yang terbaik aja, jaga konsentrasi dan ketenangan berpikir. Alhamdulilah hasilnya bisa maksimal,” ujarnya.
Diketahui Peparnas adalah ajang olahraga nasional para atlet penyandang disabilitas. Ajang ini mempertemukan atlet antarprovinsi. Untuk Peparnas tahun ini sudah tuntas akhir pekan lalu.