SERAYUNEWS – Tim Nasional (Timnas) Indonesia harus tersingkir dari ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024. Kepastian itu usai kalah tipis atas Filipina.
Pasca angkat koper dari ajang Piala AFF, pelatih kepala Shin Tae-yong (STY) tetap mengapresiasi kinerja anak asuhnya. Terlebih, ia yakin dengan potensi besar pemain muda.
Walupun, menghadapi tantangan berat yaitu menghadapi Filipina yang diperkuat oleh para pemain senior.
“Kami kalah, jadi sangat disayangkan. Tadi juga pemain rata-rata masih berusia 20-an dan melawan tim senior yang sangat baik dalam permainan. Sebenarnya hanya keberuntungan yang tidak berpihak pada kami,” ujarnya, mengutip dari kitagaruda.id pada Minggu (22/12/2024).
Meski kecewa dengan hasil akhir, pelatih Shin tetap melihat sisi positif dari performa para pemain muda. Ia menyebut, permainan tim menunjukkan potensi besar untuk masa depan.
“Saya banyak melihat harapan besar dari permainan kita saat ini. Untuk itu, kita harus berusaha lagi agar bisa lebih berkembang,” lanjut pria berusia 54 tahun tersebut.
Tak lupa, juru taktik berkebangsaan Korea Selatan itu juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemain atas perjuangan mereka di lapangan.
“Sangat berterima kasih atas kerja kerasnya dari pemain-pemain muda negara Indonesia,” tutup Shin.
Peluang pertama Indonesia tercipta pada menit ke-16, melalui Arkhan Fikri yang melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Sayangnya, bola masih membentur pemain belakang Filipina.
Pada menit ke-20, penjaga gawang Cahya Supriadi melakukan penyelamatan cemerlang dari tembakan Alex Monis dari dalam kotak penalti.
Pada menit ke-38, Marselino Ferdinan nyaris membuka keunggulan skuad Garuda setelah melewati dua pemain Filipina. Setelah itu, dia melepaskan tembakan keras dan bola hanya membentur tiang gawang.
Petaka datang pada menit ke-41, dimana situasi Muhammad Ferarri menerima kartu merah. Wasit menilai, kapten Timnas Indonesia itu menyikut Santos Aguinaldo.
Sehingga, Indonesia terpaksa harus bermain dengan 10 pemain hingga babak pertama berakhir tanpa gol.
Usai turun minum, Hokky Caraka dimasukkan menggantikan Rafael Struick untuk memperkuat lini serang Garuda. Pada menit ke-52, Marselino Ferdinan hampir mencetak gol lewat solo run yang diakhiri dengan tendangan placing, tetapi bola masih melebar.
Namun, menit ke-57 Filipina mendapatkan angin segar. Wasit asal Jepang memberikan penalti setelah Dony Tri dinilai melakukan handball.
Bjorn Kristensen yang ditunjuk menjadi algojo 12 meter, sukses menjalankan tugasnya dengan baik. Gol ini membawa Filipina unggul sementara 1-0.
Merah Putih terus berusaha menyamakan keadaan melalui serangan-serangan berbahaya. Termasuk, lemparan jarak jauh dari Pratama Arhan dan tembakan Hokky Caraka yang mampu ditepis kiper Filipina, Julian Kammeraad.
Sayangnya, sampai dengan tambahan waktu 11 menit di babak kedua berakhir, skor tidak berubah. Dengan hasil ini, Filipina melaju ke babak semifinal menemani Vietnam yang sukses mengalahkan Myanmar 5-0 di laga pamungkas.