Momen tersebut terjadi saat Gubernur Ganjar Pranowo mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat berkunjung di Museum Manusia Purba, Sangiran, Sragen (9/10).
“Pak mriki pak, saya sudah dua tahun tidak jualan ini dibeli,” tutur Samiyem memanggil Ganjar yang berdiri di antara rombongan Kemenparekraf.
“Dodolan opo bu? Iki piro?,” tanya Ganjar menanyakan harga salah satu barang dagangan Samiyem.
Kepada Ganjar, Samiyem menyodorkan setiap macam dagangannya. Mulai aksesoris gelang dan kalung, kaos hingga alat pijat dari batu. Ganjar pun menggoda Samiyem dengan menawar barang dagangannya.
“Iki piro bu? Rong puluh ewu yo? (Ini berapa bu? Dua puluh ribu ya?),” ujar Ganjar membuat suasana ger-geran.
Ganjar tampak membeli sejumlah kaos, dan alat pijat dari batu. Saat akan pergi, Ganjar mendengar pedagang lainnya berteriak meminta agar dahangannya juga dibeli.
“Yowis kui ngomong bosku (ajudan) ditukuni ben ora meri,” ujarnya.
Samiyem mengatakan, Museum Manusia Purba Sangiran telah tutup selama dua tahun sejak awal pandemi. Praktis, dirinya pun tak bisa berjualan. Dengan dibukanya lagi wisata, Samiyem berharap dagangannya akan laeis dibeli.
“Saya sudah jualan di sini lama, kemarin tidak jualan dua tahun. Ini senang banget dibeli pak Ganjar, harapannya ramai yang datang jadi bisa jual terus,” tutur Samiyem.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendampingi Menparekraf Sandiaga Uno dalam rangka peninjauan dan penilaian 50 besar Desa Wisata Indonesia Bangkit Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.
Desa Wisata Sangiran menjadi salah satu dari total 50 besar desa wisata yang masuk dalam Anugerah Desa Wisata 2021 tersebut. Keunggulan Desa Wisata Sangiran adalah wisata alam dengan catatan sejarah bahwa tanah di desa tersebut berusia 1,8 juta tahun. Selain itu, 50 persen fossil manusia purba ditemukan di tanah Sangiran.