Awalnya, saat Ganjar bersepeda pagi melintasi kantor Kelurahan Mangunharjo, Tembalang, ia melihat Darti sedang tertidur di bangku dengan dagangan yang sudah tertata rapi. Darti tampak lelap dalam tidurnya saat Ganjar menghampiri dan membangunkan.
“Bu, ngimpi apa tadi? Kok nyenyak sekali tidurnya,” kata Ganjar usai Darti bangun dari tidurnya.
Darti yang terbangun masih belum sadar kalau orang yang membangunkannya adalah Ganjar. Darti baru sadar kalau itu Ganjar ketika dagangannya seperti tempe, tahu bakso, dan tape diborong.
“Tidak menyangka kalau tadi Pak Ganjar. Tadi beli tempe, tahu bakso, dan tape. Seneng rasanya karena dilarisi Pak Gubernur, matur nuwun Pak Ganjar,” ujar Darti setelah Ganjar pergi.
Setelah dari warung Darti, Ganjar kembali melanjutkan bersepeda. Saat melintas di Jalan Telaga Bodas Raya, Ganjar melihat Bakri, seorang pedagang pisang keliling, sedang duduk di tepi jalan. Ganjar kemudian berhenti dan membeli dagangan pisang milik Bakri.
Saat ditemui di lokasi, Bakri mengaku tidak menyangka bahwa pembeli pisang tadi adalah Ganjar Pranowo. Begitu diberi tahu bahwa tadi adalah gubernur, Bakri terkejut dan mengucap syukur.
“Subhanallah. Pak Ganjar? Alhamdulillah sami-sami sehat. Alhamdulillah sekali, matur nuwun sanget. Semoga Pak Gubernur diberikan kesehatan selamanya,” kata Bakri yang sudah berjualan pisang selama puluhan tahun.