SERAYUNEWS- Pekan ke-9 BRI Super League 2025/26 menjadi momen penuh kejutan bagi pecinta sepak bola Tanah Air.
Alih-alih tampil perkasa di depan pendukungnya, tujuh tim tuan rumah justru menelan kekalahan pahit, keok di kandang sendiri.
Pertanyaan besar pun muncul: apa yang sebenarnya terjadi dengan kekuatan kandang mereka?
Melansir laman resmi I-League, beruikut kami sajikan ulasan selengkapnya mengenai 7 tuan rumah BRI Super League 2025/26 keok di kandang sendiri:
Laga pembuka pekan ke-9 mempertemukan Dewa United Banten FC vs Madura United FC di Stadion Banten International Stadium.
Bermain di hadapan publik sendiri, Banten Warriors justru harus menyerah 0–2 dari Laskar Sape Kerrab.
Kekalahan ini menjadi yang keempat bagi Dewa United, membuat mereka terdampar di posisi ke-12 klasemen sementara.
Tak kalah menyakitkan, PSBS Biak yang menjamu Persib Bandung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, juga gagal menampilkan performa terbaik.
Tim tamu tampil dominan dan menang telak 3–0, membuat Badai Pasifik sudah menelan tujuh kekalahan sepanjang musim.
Atmosfer luar biasa hadir di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, saat Persebaya Surabaya menjamu Persija Jakarta.
Dengan dukungan 33.432 Bonek dan Bonita, Persebaya sebenarnya sangat diunggulkan. Namun, kenyataan berkata lain.
Macan Kemayoran tampil efektif dan menang 3–1, menambah panjang daftar tuan rumah yang gagal di pekan ke-9.
PSM dan Persijap Sama-Sama Kalah Tipis
Dua tim lainnya, PSM Makassar dan Persijap Jepara, juga gagal memanfaatkan status tuan rumah.
Di Stadion BJ Habibie, Parepare, Pasukan Ramang dipaksa menyerah 1–2 dari Arema FC.
Sementara itu, di Jepara, Persijap juga menelan kekalahan identik 1–2 dari Bali United yang tampil solid.
Dua laga penutup pekan ke-9 tak kalah mengejutkan. Di Stadion Haji Agus Salim, Semen Padang FC yang didukung 3.278 penonton harus puas kalah 0–1 dari Bhayangkara Presisi Lampung FC.
Sementara itu, di Stadion Manahan, Persis Solo kalah 1–3 dari Malut United. Kekalahan ini membuat Semen Padang dan Persis Solo untuk sementara tertahan di zona merah klasemen.
Dari seluruh laga pekan ke-9, hanya Borneo FC Samarinda dan Persita Tangerang yang mampu mempertahankan kehormatan kandang.
Keduanya menjadi sedikit pelipur lara di tengah tren negatif tujuh tuan rumah lainnya.
Tren Aneh atau Tanda Kekuatan Merata?
Pekan ke-9 BRI Super League 2025/26 menunjukkan satu hal menarik: status tuan rumah bukan lagi jaminan kemenangan.
Persaingan semakin ketat, dan tim-tim tamu kini tampil lebih percaya diri di laga tandang.
Apakah ini tanda bahwa kualitas liga makin merata? Atau justru alarm bagi tim-tim besar yang kehilangan dominasi di kandang? Jawabannya akan terlihat di pekan-pekan selanjutnya.