Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di Kabupaten Cilacap. Ini terjadi lantaran diterapkannya pembatasan aktifitas masyarakat guna meminimalisir penyebaran virus Covid-19.
Cilacap, serayunews.com
Cilacap, serayunews.com
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, dalam satu tahun terakhir pelayanan kesehatan bagi masyarakat hanya terealisasi sebesar 27,78%, dari target 44% dari 957.217 jiwa penduduk miskin. Sehingga kendala dalam pencapaian target tersebut, antara lain disebabkan karena berkurangnya kegiatan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
“Seperti posyandu lansia, posyandu balita, dan pelayanan pemeriksaan puskesmas keliling sangat minim dilakukan. Sehingga sudah barang pasti yang dilayani juga minim,”katanya kepada serayunews.com, Jumat (11/6/2021).
Ia menambahkan, ini merupakan sebagai akibat dari implementasi kebijakan pengurangan aktivitas pengerahan massa di era pandemi Covid-19. Namun sebagai solusi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat miskin, pihaknya pun melakukan berbagai upaya, antara lain melalui penggunaan aplikasi konsultasi online JKN dengan dokter Puskesmas.
“Banyak upaya yang sudah dilakukuan secara maksimal, namun karena keterbatasan situasi dan kondisi sehingga memaksa kita untuk mencari solusi lebih tajam, salah satunya yaitu dengan aplikasi konsultasi kesehatan,” ungkapnya.
Sedangkan untuk peningkatan sosialisasi kesehatan tentang bahaya stunting dan gizi buruk, kata dia, pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi stunting. Termasuk melalui Ormas di sepuluh lokasi pada masing-masing wilayah eks distrik. Bahkan pada kegiatan kampanye Germas juga menyisipkan edukasi stunting, yang dilaksanakan di beberapa desa untuk mendukung kegiatan TMMD, P2MBG serta sosialisasi kepada Tim Penggerak PKK Kabupaten dan Kecamatan.
“Atas usaha ini juga di tahun 2020, Kabupaten Cilacap masuk sebagai kabupaten paling inovatif nomor 4 di Provinsi Jawa Tengah. Dalam melaksanakan kegiatan intervensi sensitif dan media publikasi, yang melibatkan lintas sektor secara konsisten, sistematis dan fokus terhadap layanan bagi prioritas stunting,” jelasnya.