SERAYUNEWS– Komite Disiplin Asprov PSSI Jawa Tengah (Jateng) memberikan hukuman pada beberapa pemain Liga 3. Keputusan itu dibuat pada Jumat (15/11/2023).
Jika ada pemain Persibangga dihukum dua laga, maka pemain PSIP Pemalang dihukum tak boleh bermain sepak bola setahun.
Pemain Persibangga Wahyu Susilo terlibat perkelahian dengan pemain Persik Kendal Fajar Rahmawan. Insiden itu terjadi saat Persibangga melawan Persik Kendal di babak 12 besar Liga 3 zona Jateng.
Seperti terlihat di Instagram pssijateng, Wahyu Susilo diskorsing tak boleh bermain dalam dua laga. Selain itu, Persibangga kena sanksi Rp15 juta.
Sementara pemain Persik Kendal Fajar Rahmawan juga kena sanksi tak boleh main dalam dua pertandingan. Persik Kendal juga harus bayar denda Rp5 juta.
Pemain PSIP Pemalang atas nama Gatot Wahyudi mendapatkan sanksi paling berat. Dia diskorsing tak boleh main dalam waktu satu tahun.
Gatot melakukan penyerangan, pemukulan, dan ancaman terhadap asisten wasit. Insiden itu terjadi saat PSIP melawan tuan rumah Persip Pekalongan di babak 12 besar Liga 3 zona Jateng.
Pemain PSIP lainnya, Raden Wijaya Mulya juga kena skorsing tak boleh main selama empat laga. Dia protes berlebihan dan mendorong wasit saat laga PSIP melawan tuan rumah Persip Pekalongan.
PSIP pun kena denda besar yakni Rp20 juta karena insiden yang terjadi di Stadion Jenderal Hoegeng Pekalongan tersebut.
Persip Pekalongan juga kena denda Rp10 juta. Pasalnya, para penonton Persip melempari pemain PSIP dengan pecahan batu bata. Saat itu pemain PSIP melakukan protes pada asisten wasit 2.
Bisa dibilang, dari empat tim tersebut, PSIP paling berat. Sebab denda paling besar dan ada pemainnya yang kena skorsing sampai setahun. Tak hanya itu, PSIP juga belum lolos ke babak 8 besar Liga 3 zona Jateng. Nasib PSIP ditentukan laga Persiku vs Persip Pekalongan.
Jika Persiku mampu mengalahkan Persip, maka PSIP akan tersisih dan gagal ke babak 8 besar. Jika laga Persiku vs Persip berakhir imbang atau berakhir dengan kemenangan Persip, maka PSIP lolos ke babak 8 besar.