SERAYUNEWS- Singapura punya tentara siber yang disebut dengan layanan digital dan intelijen (Digital and Intelligence Service/DIS).
Pasukan yang resmi berdiri pada 28 Oktober 2022 bertujuan untuk melindungi Singapura dari ancaman digital, termasuk serangan dan perang siber.
Melihat negara tetangga itu, Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto berpikir bahwa Indonesia juga harus mempersiapkan diri untuk menyusun skenario strategi.
“Kita memikirkan apakah dibutuhkan matra angkatan ke-4, terkait siber,” kata Andi dalam acara Focus Group Discussion (FGD).
FGD bertema “Pembentukan Angkatan Siber dan Digital (TNI AS)”. Acara berlangsung pada Kamis (24/8/2023) di Ruang Kresna, Gedung Astagatra Lantai 4, Lemhannas RI.
Ide ini terus bergulir sampai kemudian Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengangkat wacana pentingnya pembentukan matra keempat di TNI, yakni Angkatan Siber.
Hal ini ia sampaikan saat pidato dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD pada 16 Agustus 2024.
Sampai akhirnya jelang pergantian kepemimpinan, Presiden Joko Widodo telah memberi perintah kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto. Perintahnya adalah membentuk Angkatan Siber sebagai matra keempat di institusi TNI.
“Saya sudah diperintahkan Pak Presiden, kemarin juga di MPR waktu pidato, untuk membuat TNI Angkatan Siber,” kata Agus setelah menghadiri rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Satuan siber itu menurut Agus bakal berbeda dengan satuan-satuan lainnya di TNI karena akan lebih banyak berisi personel sipil. Nantinya, kata dia, rekrutmen satuan tersebut akan lebih memprioritaskan keahliannya.
Presiden Jokowi menyatakan, mengingat masa jabatannya tidak lama lagi, maka keputusan mengenai pembentukan angkatan siber akan pemerintah baru lanjutkan.
“Saya kira tapi nanti biar pemerintah baru, Pak Presiden Prabowo Subianto yang akan menuju ke sana (angkatan siber),” kata Jokowi saat memberi keterangan di Istana Negara IKN, Kalimantan Timur, mengutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (12/9/2024).
Prabowo sendiri juga merespons positif usulan pembentukan Angkatan Siber di TNI. Prabowo menyebutkan, hal itu merupakan usulan yang bagus.
“Bagus, bagus, ide bagus,” kata Prabowo sembari mengacungkan jempolnya.
Pernyataan itu ia berikan usai menerima tamu pengacara Hotman Paris di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta (10/8/2023).
Sementara itu Menkominfo Budi Arie Setiadi bicara mengenai pembentukan angkatan siber. Menurutnya gagasan itu krusial untuk menghadapi perang di masa depan.
“Singapura sudah punya angkatan keempat angkatan siber. Jadi, kita ini negara sebesar kita memerlukan pertahanan siber yang kuat,” ujarnya usai Raker dengan Komisi I DPR RI di Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Walau demikian, pengamat militer dan Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan pemerintah harus memastikan keberadaan Angkatan Siber TNI tidak akan mengancam hak-hak privasi masyarakat umum.
“Untuk memastikan bahwa keberadaan matra siber ini tidak membatasi kebebasan dan hak-hak privasi warga negara, penting untuk menetapkan regulasi yang jelas dan komprehensif,” kata Khairul Fahmi di Jakarta (6/9/2024).***(Kalingga Zaman)