SERAYUNEWS- Pemerintah Kabupaten Cilacap telah memulai langkah strategis dalam merancang pembangunan jangka panjang melalui penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk periode 2025 hingga 2029.
Langkah ini bertujuan untuk mewujudkan visi pembangunan yang lebih baik, sejahtera, dan berkelanjutan bagi masyarakat Cilacap.
Dalam rapat paripurna, Rabu (21/5/2025), Wakil Bupati Cilacap, Ammy Amalia Fatma Surya, secara resmi menyerahkan rancangan peraturan daerah (Raperda) RPJMD kepada DPRD Kabupaten Cilacap.
Rapat paripurna tersebut berlangsung di ruang rapat DPRD Kabupaten Cilacap dan dipimpin langsung oleh Ketua DPRD, Taufik Nurhidayat.
Selain itu, hadir pula para wakil ketua DPRD, Indah Mayasari, Suyatno, dan Sindi Syakir, serta sejumlah pejabat terkait, termasuk Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman dan Pj. Sekda Sadmoko Danardono.
Ketua DPRD Cilacap, Taufik Nurhidayat, penyampaian Raperda ini merupakan langkah bersejarah, karena menjadi dasar bagi pelaksanaan visi dan misi yang telah disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati. RPJMD ini berlandaskan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang sebelumnya telah disepakati.
“Ini ide gagasan yang disampaikan Bupati dan Wakil Bupati, sebagai target dari visi misi yang disampaikan, dengan landasan RPJPD yang telah disepakati tanggal 19 Agustus 2024. Perda ini jadi tonggak sejarah,” ujar Taufik.
Dalam pemaparannya, Wakil Bupati Amy Amalia Fatma Surya memaparkan berbagai capaian makro yang menjadi acuan dalam penyusunan RPJMD.
Seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencapai 72,55, serta pertumbuhan ekonomi sebesar 2,65% dengan sektor migas dan 5,01% tanpa migas.
Selain itu, angka kemiskinan di Cilacap tercatat sebesar 10,68%, dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 7,83%.
Di sektor ketahanan pangan, Cilacap menunjukkan angka yang cukup baik, yakni Indeks Ketahanan Pangan sebesar 84,39%. Meskipun masih ada tantangan dalam hal prevalensi kekurangan konsumsi pangan (PoU) yang mencapai 10,9%.
RPJMD ini mematok sejumlah target yang ingin dicapai pada 2029. Ammy menyebutkan bahwa Pemkab Cilacap menargetkan pertumbuhan ekonomi berkisar antara 5,77% hingga 5,84%.
IPM juga ditargetkan meningkat menjadi 74,44, sementara angka kemiskinan diharapkan turun menjadi 8,15%, dan tingkat pengangguran terbuka mencapai 7,78%.
Dalam hal ketahanan pangan, Cilacap juga menargetkan angka tersebut naik menjadi 85,43%, dengan PoU yang turun menjadi 9,57%.
Pentingnya integrasi dalam perencanaan pembangunan ini disampaikan Ammy dengan menggarisbawahi perlunya sinkronisasi antara kebijakan pemerintah daerah, Provinsi Jawa Tengah, dan pemerintah pusat.
Sejumlah isu strategis, seperti rendahnya optimalisasi potensi ekonomi lokal, ketimpangan infrastruktur, serta tantangan tata kelola pemerintahan dan perubahan iklim, menjadi perhatian utama dalam RPJMD ini.
Visi pembangunan lima tahun ke depan ditetapkan dengan slogan “Menuju Cilacap yang Maju, Berbudaya, Sejahtera, Adil dan Merata (Maju dan Besar)”.
Pemkab Cilacap telah merumuskan lima tahapan strategi untuk mencapai visi tersebut. Pada tahun 2026, fokus utama adalah penguatan infrastruktur dan tata kelola pemerintahan, termasuk pembangunan jalan produksi pertanian dan irigasi.
Tahun 2027 akan difokuskan pada pengembangan ekonomi sirkuler berbasis pertanian, perikanan, dan industri, serta penguatan petani muda dan desa mandiri.
Tahun 2028 menjadi masa penguatan peran desa dalam pembangunan ekonomi yang adil melalui pengembangan pertanian modern dan agrowisata.
Tahun 2029 akan lebih menitikberatkan pada peningkatan daya saing sumber daya manusia (SDM), dengan fokus pada pendidikan 13 tahun dan layanan kesehatan berkualitas.
Sedangkan pada tahun 2030, Cilacap akan memasuki masa transisi untuk menyusun RPJMD selanjutnya dengan fokus pada daya saing ekonomi, reformasi birokrasi, dan digitalisasi layanan kesehatan.
“RPJMD ini bukan sekadar dokumen perencanaan, namun merupakan komitmen bersama dalam mewujudkan masyarakat Cilacap yang lebih maju dan sejahtera,” tegas Ammy.
Dengan adanya RPJMD ini, diharapkan Cilacap dapat menghadapi tantangan pembangunan dengan lebih terarah, merata, dan berkelanjutan demi masa depan yang lebih baik bagi masyarakatnya.