SERAYUNEWS– Pemkab Purbalingga berupaya fokus pada program kegiatan keagamaan dan penerapan ideologi Pancasila. Salah satunya dengan mengalokasikan anggaran Rp5,751 miliar untuk mendukung kegiatan tersebut.
“Anggaran tersebut di antaranya untuk insentif bagi 1.794 orang guru madrasah diniah atau madin, 85 pengasuh pondok pesantren, 480 guru ngaji, 162 orang penyuluh agama non PNS dan 385 orang petugas pembantu pencatatan nikah serta 35 Takmir Masjid,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi), Kamis (29/2/2024).
Dia menyampaikan dukungan tersebut merupakan implementasi visi dan misinya bersama Wabup Sudono. Visi misi tersebut yaitu mewujudkan terciptanya rasa aman dan tenteram dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dia menyebutkan kelompok yang termasuk dalam misi itu adalah pengasuh pondok pesantren (ponpes), guru ngaji, guru madrasah diniyah (madin), takmir masjid, penyuluh agama dan petugas pembantu pencatatan nikah.
“Mereka adalah ujung tombak untuk memberikan pendidikan agama sejak dini. Pendidikan yang mereka berikan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia,” tandas Bupati Tiwi.
Dia menambahkan, Pemkab Purbalingga juga memberikan hibah untuk lembaga keagamaan, yaitu, 18 Yayasan Keagamaan, 2 Gereja, 2 Grup Kesenian Religius, 20 Majelis Taklim. Lalu, 20 Madrasah Diniyah, 66 Masjid / Mushola, 34 Taman Pendidikan Al Quran (TPQ), 3 Lembaga Pendidikan Islam. Total anggarannya sebesar Rp5,100 miliar.
Selain itu juga ada program ‘Bupati Mengajar’ untuk memberikan inspirasi dan sosialisasi agar berbudaya dan mencintai bangsa. Sehingga harapannya dapat menjadi generasi yang kompetitif. Keterlibatan langsung Bupati merupakan bentuk dukungan dan wujud nyata komitmen dalam membangun pendidikan di Kabupaten Purbalingga.
“Selama tahun 2023 juga terlaksana Youth Camp di momen Hari Lahir Pancasila dan Sumpah Pemuda. Tujuannya adalah menguatkan fondasi ideologi Pancasila/wawasan kebangsaan bagi para generasi muda. Selain itu, acara ini juga dimanfaatkan sebagai sarana dalam sosialisasi pencegahan kenakalan remaja,” imbuh Bupati Tiwi.