SERAYUNEWS – Pemkab Purbalingga, menggandeng Banjarnegara dan Wonosobo untuk optimalisasi Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS). Sebelumnya, Purbalingga sedang bersiap merealisasikan Bandara JBS sebagai Feeder Umrah.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purbalingga, Herni Sulasti. Upaya menjadikan Bandara JBS sebagai Feeder Umrah, merupakan solusi awal untuk optimalisasi bandara.
“Tentunya ini belum langkah permanen, karena kami juga terus berpikir bagaimana penerbangan ini bisa berjalan untuk penerbangan umum,” katanya, (09/05/2023).
Baca juga: Catat, Mulai Agustus 2023 Bandara Soedirman Purbalingga Resmi Layani Feeder Perjalanan Umrah
Rencana berikutnya, akan menyusun strategi untuk sektor wisata. Potensi wisata yang ada di wilayah sekitar Purbalingga, akan dipetakan. Diantaranya adalah Wonosobo dan Banjarnegara.
“Nantinya tinggal menyusun paket wisata, misalnya dengan Wonosobo dan Banjarnegara yang memiliki Dieng yang sudah jadi prioritas pariwisata nasional,” kata Herni.
Herni menyampaikan, Kamis (08/06/2023) ada kunjungan pejabat Sekretariat Kabinet RI (Setkab RI). Kunjungan Setkab RI ke Purbalingga, dalam rangka monitoring terhadap kebijakan yang sudah diambil Presiden RI Joko Widodo, yakni pembangunan Bandara JBS.
Awal keberadaannya, Bandara JBS mendapat antusias yang tinggi. Mengingat harga tiket ke Halim Perdanakusuma Jakarta, hanya Rp 577 ribu, sangat bersaing dengan tiket kereta api. Namun sejak pembatasan Pandemi Covid-19 serta harga bahan bakar avtur naik, harga tiket menjadi sekitar Rp 1,2 juta.
“Harga segitu cukup memberatkan daya beli masyarakat. Sehingga kami terus mencari potensi, mulai dari wisata, tenaga kerja Purbalingga di luar daerah,” katanya.