SERAYUNEWS- 283 siswa dan siswi SMA Muhammadiyah Kalibening (Muhamka), lakukan pemungutan suara untuk memilih presiden dan wakil presiden, Selasa (5/9/2023).
Sebelum pencoblosan, telah di lakukan tahapan pemilu seperti sistem koalisi mengusulkan capres dan cawapres, hingga penentuan nomor urut calon.
Kegiatan tersebut, merupakan simulasi pemilu presiden dan wakil presiden yang merupakan bagian dari pembelajaran.
Baca juga: Raih 9 Piala, MI Muhammadiyah Sampang Juara Umum Porseni Tingkat Kecamatan Kalibening Banjarnegara
Farida Dwi Legawati, guru pengampu mengatakan, pilpres tersebut merupakan bagian dari pembelajaran penguatan profil pelajaran Pancasila.
“Tahapan pemilu sudah mulai sejak Agustus, di awali seminar demokrasi dengan melibatkan Panwascam Kalibening,” katanya.
Tahapannya, di buat seperti pada pemilu raya sesungguhnya. Ada partai politik, penentuan calon, hingga pembentukan penyelenggara pemilu baik KPU maupun pengawas pemilu.
“Ada Pantarlih, Panitia Pemungutan Suara, hingga kelompok penyelenggara atau KPPS,” katanya.
Sebelum pencoblosan, para calon yang lolos administrasi akan di tetapkan sebagai calon. Kemudian, berlanjut dengan kampanye dan debat antar calon.
Puncaknya, 283 murid melakukan pencoblosan di bilik atau TPS yang sudah di buat sedemikian rupa seperti pemilu sesungguhnya.
“Ini pembelajaran langsung bagi siswa, agar paham tentang tahapan pemilu, serta pentingnya suara bagi demokrasi negara,” katanya.
Anggota Panwaslucam Kalibening divisi hukum, pencegahan,parmas dan humas, Noto Listanto mengatakan, simulasi di SMA Muhamka merupakan bentuk pembelajaran langsung kepada pelajar atau pemilih pemula. Sehingga, mereka dapat memahami pentingnya demokrasi bagi kehidupan negara dan berbangsa.
“Sejak awal tahapan, Panwaslucam selalu mendampingi dan di buat seperti pemilu yang sesungguhnya,” katanya.
Dalam pencoblosan tersebut, terpilih pasangan Presiden dan Wakil Presiden, Farhan Arrasyid dan Rifky Kurniawan dengan 87 suara.
Kemudian Aya Nailil M dan Brigita Tarisa mendapat 48 suara, Burhanudin dan Yaenal Nur L dengan 46 suara, serta Awang Purnawisma dan Rifki Ramadhan dengan 77 suara.