SERAYUNEWS– Guru Besar Termuda Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto saat ini adalah Prof Mekar Dwi Anggraeni. Dia telah menjadi Profesor dalam Bidang Ilmu Keperawatan Maternitas, pada Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan (Fikes) Unsoed Purwokerto.
Dari website Unsoed, Prof Mekar menjabat profesor, bersama suaminya Prof Amin Fatoni di Auditorium Graha Widyatama Prof Rubijanto Misman Unsoed. Keduanya menjabat profesor mulai tanggal 24 Oktober 2023. Momen itu menjadi kado terindah 17 tahun pernikahan keduanya sejak tahun 2006 silam.
Menurut Prof Mekar, tahun 2023 memang bertepatan dengan 17 tahun pernikahannya. Karena mereka menikah pada tahun 2006. Pertemuan pertama mereka saat mengikuti pendidikan dan pelatihan prajabatan pada bulan Mei 2005 dan berjodoh.
Prof Mekar menjadi profesor ketujuh di Fikes Unsoed. Hal itu buah pemikirannya dalam mengoptimasi teknologi untuk meningkatkan derajat kesehatan perempuan dan bayi baru lahir. Hal ini sungguh mencerminkan kesejatian ilmu pengetahuan dan teknologi adalah memuliakan kehidupan manusia.
Perempuan kelahiran 4 September 1981, menyelesaikan pendidikan doktoral di Prince of Songhkla University Thailand bidang keperawatan maternitas. Saat ini, Prof Mekar menjadi Ketua Dewan Redaksi Jurnal Keperawatan Soedirman yang terindex Scopus sejak tahun 2021.
Prof Mekar pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Keperawatan Fikes Unsoed Purwokerto. Prof Mekar memperoleh pendidikan S1 Keperawatan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, S2 Keperawatan Universitas Indonesia (UI) Jakarta dan S3 Keperawatan Prince of Songhkla University, Thailand.
Bidang Keahlian Prof Mekar Dwi Anggraeni adalah keperawatan maternitas (kesehatan ibu dan reproduksi wanita). Sedangkan mata kuliah yang dia ajarkan di Jurusan Keperawatan Fikes Unsoed antara lain, Konsep Dasar Keperawatan, Falsafah dan Teori Keperawatan, Keperawatan Maternitas, Keperawatan Kesehatan Perempuan dan Metodologi Penelitian.
Di bidang organisasi profesi Prof Mekar pernah menjabat sebagai Bendahara di Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Komisariat Unsoed dan Ketua Bidang Penelitian Ikatan Perawat Maternitas Indonesia (IPEMI) Kabupaten Banyumas.
Hasil penelitian Deteksi Dini Anemia (Denia) telah mengantarnya menjadi Dosen Berprestasi Unsoed Peringkat I Kategori Sains dan Teknologi. Prof Mekar menyederhanakan cara mendeteksi dini kadar hemoglobin melalui penelitiannya tentang metode deteksi dini anemia tanpa menggunakan jarum.
Menurut dia, ibu hamil bisa melakukan deteksi dini anemia sendiri dengan menggunakan aplikasi yang bisa di-download secara gratis di telepon seluler. Aplikasi tersebut bernama Denia. Aplikasi ini lengkap dengan fasilitas komunikasi antara pengguna dengan kader kesehatan setempat.
Hasil pengujian dapat dimonitoring oleh tenaga kesehatan, tanpa harus mendatangi satu persatu untuk mengetahui kesehatan ibu hamil. Hal ini tentu saja mendukung era industri 4.0 yang memudahkan interaksi antar manusia dengan memanfaatkan teknologi informasi.