CILACAP,SERAYUNEWS.COM-Hati hati bila menyeberang di perlintasan kereta tanpa palang pintu. Meski kecelakaan di perlintasan palang pintu sering kali terjadi, namun masih banyak pengendara yang lalai. Seperti peristiwa pagi tadi di sekitar Stasiun Lebeng, Kesugihan. Seorang pengendara sepeda motor, tewas setelah tersambar Kereta Api di perlintasan tanpa palang pintu. Korban dan motor yang terseret hingga sejauh 200 meter lebih mengalami luka yang cukup parah.
Kapolres Cilacap AKBP Yudho Hermanto Sik melalui Kapolsek Kesugihan AKP Asep Kusnadi menjelaskan, peristiwa kecelakaan itu terjadi pada Minggu (30/7/2017) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Kejadian bermula ketika korban, Rasim mengendara sepeda motor dari arah Planjan menuju Ciwuni atau dari selatan menuju utara. Korban yang berusia 62 tahun itu, menyebrang di perlintasan tanpa palang pintu KM 384 1/2 antara jalur Stasium Lebeng – Kesugihan.
Disaat bersamaan, melintas Kereta Api Serayu Malam dari Jakarta menuju Kroya. Diduga karena kurang hati hati, korban langsung tersambar kereta. Motor berplat nomor R 2425 T terseret sejauh 200 meter dari lokasi tabrakan. Korban yang merupakan warga jalan Let Suwaji No 13 RT 02 RW 22 Desa Planjan, Kecamatan Kesugihan itu tidak bisa diselamatkan.
“Korban menderita sejumlah luka yang cukup parah sehingga meninggal dunia di lokasi kejadian. Kondisi motor juga mengalami kerusakan berat,” jelasnya saat dihubungi serayunews.com, Minggu (30/7/2017).
Setelah terjadi tabrakan, kata dia, kereta bernomor lokomotif CC 2040301 dengan masinis Prayitno mengehentikan laju kereta. Sejumlah kru kereta bersama Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) membantu meminggirkan sepeda motor korban dan meminta pertolongan warga sekitar. Satlatas Polres Cilacap yang mendapat laporan kejadian dari Polsek Kesugihan, melakukan olah TKP dan memeriksa para saksi.
“Jenazah sudah diserahkan ke pihak keluarga dan dibuatkan berita acara penolakan autoposi,” ungkapnya.
Terpisah, Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Ixfan, pihaknya menerima laporan sekitar pukul 07.10 WIB, kereta yang melintas pada saat itu relasi Purwokerto Senen. Masinis sudah membunyikan semboyan 35 atau membunyikan klakson panjang. Akan tetapi korban tidak menghiraukan akhirnya tertemper kereta.
“Security dari Stasiun Lebeng dan Polsuska sudah merapat ke TKP. Korban meninggal di tempar di tangani anggota Polsek Kesugihan,” ujarnya.