Purwokerto, serayunews.com
Potret sterilisasi pasar itu terlihat pada Minggu (26/6/2021). Pasar Wage Purwokerto menjadi yang pertama disterilisasi.
Pada sterilisasi itu unsur gabungan dari beberapa instansi dilibatkan. Ada dari Badan Penganggulangan Becana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Polresta Banyumas, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Banyumas. Tidak hanya petugas yang dilibatkan, dua unit kendaraan taktikan seperti watter canon dari Polresta Banyumas dan Mobil Gunner PMI Banyumas juga dikerahkan untuk sterilisasi tersebut.
Nantinya, penyemprotan menggunaan kendaraan taktikal tersebut di antara jalanan menuju pasar besar sekaligus pasar itu sendiri, seperti di Pasar Wage Purwokerto, Sokaraja, Pasar Manis, Pasar Karagnlewas, Pasar Ajibarang, dan Pasar Wangon. Dimana hal tersebut dibuktikan pada saat penyemprotan di Pasar Wage, selain jalanan kompleks sekitar pasar terbesar di Banyumas itu kios-kios sekitar juga tak luput.
Sekretaris Disperindag Kabupaten Banyumas, Erni Indriastuti mengatakan dari penutupan tersebut sedikitnya ada 1.300 pedagang yang diliburkan. Dimana libur tersebut hanya berlaku satu hari, sehingga pada Senin (28/6) mereka akan diperbolehkan berjualan kembali.
“Ada 27 pasar besar di Kabupaten Banyumas, sebanyak 26 di antaranya berada di bawah Disperindag. Untuk hari ini penyemprotan di Pasar Wage, jadwal berikutnya di Pasar Sokara pada tanggal 2 Juli,” kata dia.
Terkait penyemprotan tersebut, Erni menjelaskan, bahwa jadwalnya sendiri para pedagang yang mengaturnya, dimana pihaknya akan berkoordinasi kemudian dilakukan kesepakatan terkait harinya.
“Kami tim gabungan akan melakukan penyemprotan di pasar-pasar besar, untuk pasar kecil, wajib melakukan sterilisasi secara mandiri,” ujarnya.
Pasar tradisional memang dianggap sebagai salah satu tempat rawan penyebaran Covid-19, dimana banyak orang yang berkumpul dari berbagai daerah untuk menjual barang dagangannya.