Purbalingga, serayunews.com
Ratusan pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Purbalingga, mengikuti pelatihan fotografi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan foto, khususnya untuk bahan promosi. Hal itu penting, terlebih pada era digitalisasi seperti saat ini.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, para pelaku ekonomi kreatif, harus mau belajar dan meningkatkan kemampuan. Salah satunya, kemampuan fotografi. Sebab, kemampuan itu sangat bermanfaat terkait tentang aspek promosi suatu produk.
“Saya rasa di seluruh lini sekarang membutuhkan fotografi. Jadi fotografi punya manfaat yang luar biasa. Makanya manfaatkan betul-betul bimbingan teknis ini. Jadi paling tidak, ada value, ada skil tambahan yang bisa bermanfaat,” kata Bupati, Rabu (27/07/2022).
Tiwi mengingatkan, persaingan usaha sekarang sangat ketat. Menurutnya, tidak melulu orang yang pintar yang bisa bertahan. Namun, pengusaha juga perlu adaptif terhadap perubahan kondisi zaman.
“Jadi sekarang yang bisa bertahan bukan orang pintar, tapi orang yang bisa mengikuti perkembangan zaman. Jadi rekan-rekan sekalian yang punya usaha di bidang UMKM, Pariwisata, kalau mau bertahan atau terus berlangsung usahanya, harus bisa mengikuti perkembangan zaman,” katanya.
Direktur Pengembagan SDM Ekonomi Kreatif yang diwakili oleh Sub Koordinator Edukasi 3A Kemenparekraf RI, R Mohammad Reza Purbaya memiliki harapan. Ia berharap, melalui bimtek ini terlahir pelaku-pelaku ekonomi kreatif dan dapat menceritakan budaya dan daya tarik Purbalingga.
“Baik melalui karyanya, melalui fotonya, melalui pemanfaatan media digital, dengan berbagai pendekatan menarik,” kata dia.
Acara ini diselenggarakan oleh Kemenparekraf RI kerjasama dengan Anggota DPR RI, Utut Adianto, serta Dinporapar Kabupaten Purbalingga. Pada masing-masing hari, peserta sebanyak 100 orang pelaku ekonomi kreatif. Bimbingan ini menghadirkan narasumber praktisi fotografi ternama, Dewi Sartika Bukit.
Wakil Komisi I DPR RI, Utut Adianto mengakui, hasil pelatihan tidak membuat seseorang seketika jadi jago. Namun, Ia berharap dari 300 peserta yang mengikuti ada 10 orang fotografer kaliber nasional yang mengangkat nama Purbalingga.
Utut juga berpesan, agar para peserta nantinya bisa membantu mempromosikan wisata Purbalingga melalui hasil karyanya.
“Purbalingga sudah punya berbagai macam potensi, yang belum adalah bagaimana mengekspos bahwa Purbalingga punya sudut-sudut wisata yang elok,” katanya.