Purwokerto, Serayunews.com
Sudut pandang tersebut, akan mempunyai pengaruh signifikan terhadap penempatan isu pendidikan dalam setiap konten berita. Hal ini sejalan dengan visi GWPP yang bertujuan menciptakan wartawan-wartawan pendidikan yang handal serta matang dalam menangkap isu pendidikan pada semua tataran.
Dalam zoom meeting evaluasi, Sabtu (10/4/2022) petang, Konsultan Komunikasi, Tri J. Sukaryana memaparkan, wartawan yang tergabung dalam GWPP harus mampu menciptakan isu pendidikan yang spektakuler, serta memandang berbagai peristiwa dari sudut pendidikan. Jika mindset tersebut sudah terbentuk, maka banyak sekali isu-isu pendidikan yang berpotensi untuk diangkat dan menjadi isu nasional.
“Sudut pandang itu sangat penting bagi wartawan, sebab hal itulah yang membedakan wartawan dengan juru tulis di kecamatan atau kelurahan. Dan GWPP ini ingin melahirkan wartawan-wartawan yang mempunyai sensitivitas tinggi terhadap pendidikan,” terangnya.
Dengan berbagai macam narasumber yang sudah dihadirkan dalam GWPP, diharapkan sensitivitas terhadap isu pendidikan sudah terbangun. Dalam setiap pemaparan narasumber, harus dilihat dari sudut pandang pendidikan dan hal ini akan memperkaya referensi isu pendidikan.
“Kita mengharapkan lahir karya-karya yang spektakuler dari dunia pendidikan melalui GWPP ini. Artinya berita pendidikan jangan hanya berita yang normatif semata, tetapi harus mempunyai velue,” tegasnya.
Tri J. Sukaryana menekankan, dalam setiap kegiatan peliputan, sekalipun hal tersebut merupakan liputan sebuah acara yang sarat seremonial, wartawan harus datang dengan sudah menyiapkan isu yang akan diangkatnya. Dalam beberapa kasus, bisa saja ide terkait isu baru muncul setelah di lapangan, yang terpenting ide tersebut sudah tercatat dalam otak sebelum proses wawancara.
Hal senada juga diungkapkan Direktur GWPP, Nurcholis Basyari. Menurutnya, setelah berkutat dengan kuantitas berita pendidikan, maka tahap selanjutnya adalah meningkatkan kualitas. Dalam tahap ini, dibutuhkan kepekaan dan kecerdasan wartawan dalam menangkap isu pendidikan pada semua kondisi.
“Kualitas ini sangat penting, karena berhubungan erat dengan bagaimana sebuah berita bisa menjadi trending topic, menjadi isu nasional karena mempunyai velue,” katanya.
Selama satu bulan lebih program ini berjalan, berbagai narasumber sudah dihadirkan, mulai dari praktisi pendidikan, pelaku bisnis hingga enterpleneur serta storyteller dan lain-lain.