SERAYUNEWS – Dalam bahasa Indonesia, kata depan dan kata keterangan sering kali membingungkan, terutama dalam penulisannya.
Salah satu contoh yang sering salah digunakan adalah penulisan “di sana” atau “disana.” Meski kedua bentuk tersebut sering dijumpai, hanya satu yang benar menurut aturan baku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Artikel ini akan membahas penulisan yang benar dan alasannya.
Penulisan yang benar adalah “di sana” dengan spasi antara “di” dan “sana.” Dalam kaidah bahasa Indonesia, “di” sebagai kata depan selalu dipisahkan dari kata yang mengikutinya jika menunjukkan tempat atau lokasi.
Kata “sana” dalam hal ini berfungsi sebagai penunjuk lokasi atau arah. Oleh karena itu, “di sana” memiliki arti yang menunjukkan tempat atau lokasi yang jaraknya relatif jauh dari pembicara.
Contoh penggunaan “di sana” dalam kalimat:
Kaidah ini berlaku tidak hanya untuk kata “di sana” tetapi juga untuk kata-kata lain yang menunjukkan tempat, seperti “di sini” atau “di situ.”
Penulisan “disana” tanpa spasi dianggap tidak baku dan tidak sesuai dengan kaidah KBBI. Kata “di” yang digabungkan dengan kata tempat, seperti “disana,” “disini,” atau “disitu,” tidak tepat karena mengubah makna dan menyalahi aturan tata bahasa Indonesia. Jika digunakan dalam konteks formal, kesalahan penulisan ini dapat mengurangi kredibilitas dan kejelasan dalam komunikasi tertulis.
Kesalahan seperti “disana” juga terjadi karena kurangnya pemahaman tentang perbedaan “di” sebagai kata depan dan “di-” sebagai awalan. Dalam bahasa Indonesia, “di” sebagai kata depan menunjukkan tempat dan selalu dipisah, misalnya pada frasa “di rumah,” “di kantor,” atau “di sana.” Namun, jika “di-” digunakan sebagai awalan kata kerja pasif, maka “di-” harus digabung dengan kata dasar, seperti “disampaikan,” “dibaca,” atau “dilihat.”
Contoh perbedaan:
Cara mudah untuk mengingat aturan ini adalah dengan menanyakan konteks penggunaannya. Jika “di” menunjukkan tempat, selalu pisahkan dengan kata setelahnya. Jika “di-” membentuk kata kerja pasif, gabungkan dengan kata dasarnya.
Sering membuka dan merujuk pada KBBI juga bisa membantu memperkuat pemahaman tentang aturan ini.
Penulisan yang benar adalah “di sana” dengan spasi antara “di” dan “sana.” Bentuk ini sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, sementara “disana” adalah bentuk yang tidak baku.
Memahami perbedaan antara “di” sebagai kata depan dan “di-” sebagai awalan membantu kita menghindari kesalahan umum dalam penulisan.
Dengan mengikuti aturan baku, kita dapat menjaga ketepatan dan profesionalisme dalam komunikasi berbahasa Indonesia.
***