SERAYUNEWS— Pada rapat koordinasi Kementerian Polhukam 29 April 2021 ada kesepakatan, penyebutan OPM (Organisasi Papua Merdeka) menjadi KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) atau Kelompok Separatis Teroris (KST).
Akan tetapi, sejak tanggal 5 April 2024, TNI mengembalikan status dan penyebutan KKB menjadi OPM.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan langsung perubahan tersebut. Menurutnya, mereka sendiri yang menamakan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), itu menurut Agus, sama dengan OPM.
“Sekarang mereka (OPM) sudah melakukan teror, pemerkosaan kepada guru, tenaga kesehatan dan pembunuhan kepada TNI, Polri dan masyarakat,” ungkap Agus (10/4/2024).
Aktivitas semacam itu, kata Agus, tidak dapat kita biarkan dan harus mendapat tindakan tegas.
“Masa harus kita diamkan seperti itu dan dia kombatan membawa senjata. Saya akan tindak tegas untuk apa yang dilakukan oleh OPM. Senjata ya lawannya senjata,” tegasnya.
Lebih lanjut perubahan nama KKB jadi OPM tertuang dalam surat Telegram Panglima TNI bernomor STR 41/2024 tertanggal 5 April 2024, yang baru terungkap ke publik pada Rabu (10/04).
Kepala Dinas Penerangan TNI AD atau Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi menyampaikan alasan kini TNI sebut KKB jadi OPM.
“OPM Organisasi Papua Merdeka mereka ini terdiri dari front bersenjata, front politik, mereka bahkan ada yang di luar negeri, kalau KKB tidak mencakup mereka semua itu,” kata Brigjen Kristome (12/4/2024).
Seperti kita ketahui, Danramil 1703-4/Aradide, Letda Inf Oktovianus Sokolray, tewas tertembak. Kejadian berlangsung di Pasir Putih, Distrik Aradide, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada Kamis (11/4) pagi. Korban awalnya pergi meninggalkan Makoramil 1703-4/Aradide pada Rabu (10/4).
Atas kejadian tersebut, Kapuspen TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengatakan TNI mengecam keras perbuatan anggota OPM yang membunuh Letda Oktovianus. Dia menyebut kepala dan tangan korban turut terkena parang anggota OPM setelah Letda Oktovianus tergeletak tertembak.
Gumilar juga memastikan saat ini aparat TNI dan Polri tengah melakukan pengejaran terhadap para pelaku.*** (O Gozali)