SERAYUNEWS – Setiap tahun, umat Islam memperingati momen istimewa yang dikenal sebagai Isra Mi’raj.
Namun, banyak yang masih bingung membedakan antara kedua istilah ini. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Isra dan Mi’raj?
Mengapa peristiwa ini begitu penting dalam sejarah Islam?
Ketika membahas Isra dan Mi’raj, kita berbicara tentang dua perjalanan luar biasa yang dialami Nabi Muhammad SAW.
Peristiwa ini bukan sekadar kisah, tetapi bagian integral dari ajaran Islam yang memberikan makna mendalam bagi setiap Muslim.
Dalam tradisi Islam, Isra dan Mi’raj tidak hanya membuktikan kebesaran Allah SWT, tetapi juga mengajarkan pentingnya spiritualitas, shalat, dan komunikasi dengan Sang Pencipta.
Isra adalah perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam hari dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem atas perintah Allah SWT.
Perjalanan ini merupakan momen penting yang menunjukkan kebesaran-Nya. Setelah tiba di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanan ke langit dalam peristiwa yang dikenal sebagai Mi’raj.
Mi’raj adalah fase di mana Nabi Muhammad SAW diangkat dari Masjidil Aqsa hingga mencapai langit ketujuh dan Sidratul Muntaha, tempat tertinggi di alam semesta.
Di sinilah Nabi menerima perintah langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan shalat lima waktu, yang menjadi kewajiban utama bagi umat Islam.
Peristiwa Isra Mi’raj bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga mengandung banyak makna spiritual bagi umat Islam.
Keduanya menunjukkan betapa besar kekuasaan dan kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya.
Melalui pengalaman ini, umat Islam diajarkan pentingnya shalat sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah.
Jadi, secara keseluruhan, Isra Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, lalu naik ke langit ketujuh hingga Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat lima waktu.
Dengan memahami Isra dan Mi’raj, kita tidak hanya mengapresiasi perjalanan Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menggali makna spiritual mendalam di baliknya.
Peristiwa ini mengingatkan kita akan kebesaran Allah SWT, pentingnya shalat, dan keyakinan akan kehidupan setelah mati.
Mari kita ambil hikmah dari perjalanan ini dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari, agar menjadi umat yang lebih baik dan lebih taat.***