SERAYUNEWS– Hari ini, Kamis (2/5/2024) merupakan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Di Kebumen, upacara bendera memperingati hari tersebut berlangsung di halaman Pendopo Kabumian, Kamis (2/5/2025).
Upacara sendiri dihadiri oleh Bupati Arif Sugiyanto, Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih, wakil Forkopimda, Pimpinan OPD, Satpol, guru, pelajar dan juga mahasiswa.
Seusai upacara, Bupati Arif Sugiyanto mengatakan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk memajukan dunia pendidikan karena itu merupakan amanat UU. Pendidikan menjadi hal terpenting untuk diperhatikan karena menyangkut kualitas sumber daya manusianya.
Pada moment tersebut, Bupati menyampaikan komimten memajukan pendidikan. Salah satunya dengan meningkatkan kesejahteraan para guru. Karena itu, ia mengupayakan untuk membuka seleksi para guru honorer agar masuk dalam Dapodik (Data Pokok Pendidikan).
“Kita sudah mulai membuka seleksi Dapodik untuk para guru-guru honorer. Jadi silakan untuk para guru-guru untuk berkoordinasi dengan Disdik, menyiapkan segala sesuatunya sebagai syarat untuk bisa masuk Dapodik,” ujar Bupati Arif Sugiyanto, dikutip serayunews.com dari laman kebumenkab.go.id.
Dapodik digunakan untuk menjaring semua data terkait data kelembagaan dan kurikulum sekolah, data siswa, data guru dan karyawan, serta data sarana dan prasarana setiap sekolah di seluruh Indonesia, bahkan hingga sekolah-sekolah Indonesia yang berada di luar negeri.
Dengan masuk dalam Dapodik, maka guru honorer ke depannya bisa mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Sebab, syarat untuk bisa mendaftar tes PPPK adalah mereka guru honorer yang datanya sudah masuk Dapodik.
Sementara itu, Bupati mengupayakan semua guru honorer agar bisa diangkat menjadi PPPK. Sejauh ini, ia menyebut sudah 2000 lebih guru honorer diangkat menjadi PPPK. Tahun ini, Pemda pun bakal kembali membuka seleksi CPNS dan PPPK sebanyak 1.150 kuota.
“Kebanyakan untuk seleksi PPPK adalah guru honorer, tentunya yang sudah masuk Dapodik. Jadi ini merupakan salah satu upaya kami, pendidikan yang baik akan sulit terwujud kalau kesejahteraan para guru tidak diperhatikan,” terangnya.
Kemudian, Bupati juga mengajak para guru mendukung dan menyukseskan program Merdeka Belajar untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Kurikulum tersebut diyakini bisa membawa semuanya semakin dekat dengan cita-cita luhur ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik.
“Anak-anak kita sekarang bisa belajar dengan lebih tenang, karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri,” tandasnya.