
SERAYUNEWS – Sebanyak 288 pelajar SMA, SMK, dan MA di Kabupaten Purbalingga mengikuti Seminar Membangun Budaya Anti Korupsi yang digelar Inspektorat Pemkab Purbalingga di Pendopo Dipokusumo, Rabu (19/11/2025).
Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, menegaskan bahwa korupsi bukan hanya soal penyalahgunaan uang negara, tetapi dekat dengan kehidupan sehari-hari, terutama menyangkut kejujuran dan disiplin.
“Tidak mencontek saat ujian, tidak titip absen, tidak memanipulasi tugas, serta tidak mengambil hak orang lain. Itulah contoh nyata budaya anti korupsi yang bisa kalian lakukan dari sekarang,” ujar Wabup.
Ia juga menyampaikan bahwa pembiasaan jujur sejak dini menjadi fondasi penting bagi generasi muda.
“Jika sejak muda kalian terbiasa jujur, Insya Allah ketika menjadi pegawai, pengusaha, profesional, atau bahkan pemimpin seperti bupati atau presiden sekalipun, kalian akan tetap teguh menjaga integritas,” tambahnya.
Inspektur Inspektorat Daerah Purbalingga, Ato Susato, menjelaskan bahwa seminar ini dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang konsep, bentuk, hingga dampak korupsi bagi bangsa.
“Harapannya, peserta dapat menyebarluaskan materi ini kepada teman-teman di sekolah masing-masing sehingga dapat mendorong peran aktif pelajar sebagai agen perubahan dalam gerakan anti korupsi di Kabupaten Purbalingga,” ujar Ato.
Ato menambahkan bahwa nilai-nilai integritas harus benar-benar tertanam kuat dalam diri generasi muda agar perilaku koruptif dapat dicegah sejak dini.
Kegiatan ini dinilai sebagai langkah strategis Pemkab Purbalingga dan Inspektorat Daerah dalam menumbuhkan kesadaran antikorupsi, sekaligus memperkuat komitmen bersama menuju generasi muda yang berkarakter dan berintegritas.