Cilacap, serayunews.com
Hal tersebut disampaikan Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Seroja Cilacap Ekanto Wahyuning Santoso. Menurutnya tidak menutup kemungkinan ada dampak negatif bagi kesehatan warga paska kebakaran tangki di kilang tersebut. Terumata warga yang tinggal di ring satu hingga ring tiga.
“Harapan kami Pertamina dalam melakukan investigasi bukan hanya investigasi akibat terbakarnya tangki Pertamina saja. Tetapi investigasi berkaitan dengan dampak lingkungan dan kesehatan di masyarakat perkotaan Cilacap yang berdekatan dengan tangki pertamina yang terbakar,” ujar Ekanto, Senin (14/06).
Untuk memastikankan tidak adanya dampak tersebut, pihaknya berharap kepada Pertamina agar melakukan langkah antisipasi kesehatan, khususnya di wilayah Kelurahan Lomanis dan sekitarnya. Sehingga tidak sampai timbul hal-hal yang tidak diinginkan, terkait kesehatan lingkungan tersebut.
“Sekali lagi saya berharap Pertamina untuk transparan, menangani hasil tangki yang terbakar, apakah berdampak negatif berkaitan dengan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, menurut salah satu warga kelurahan Lomanis yang tinggal dekat di area terbakarnya tangki kilang pertamina, Imam (40) warg di RT 04 RW 05, meminta agar ada kompensasi akibat peristiwa kebakaran tersebut, sebab mereka khawatir ada dampak terhadap kesehatan warga.
“Tidak nyaman, airnya, baunya, nggak nyaman lah istilahnya, kami meminta ada kompensasi, sebab akibat kebakaran tangki tersebut kita merasa khawatir akan mengancam kesehatan, selain kesehatan minta diperhatikan kebutuhan ekonomi juga,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan keterangan Dirut PT Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono dalam konferensi persnya Minggu (13/06) mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim ke wilayah Kutawaru yang dilaporkan adanya air sumur warga yang tercemar akibat abu asap hitam yang tekena hujan dan mengenai sumur warga.
“Masalah abu, kawan-kawan dari RU IV juga sudah terjun ke sana, ke Kutawaru memberikan bantuan dan air bersih juga,” ujarnya.
Sedangkan disinggung terkait dengan air sumur warga yang tercemar akibat asap hitam tebal, Djoko menyebut hal itu tidak berbahaya.
“Tidak (berbahaya). Kita fokus pada pemadaman dulu, yang penting api itu padam total tidak akan berpengaruh ke mana-mana dan masyarakat semuanya juga kondusif,” ujar Djoko.
Baca juga Bupati Banjarnegara Ajak Dewan Dampingi dan Beri Pemahaman Konstituen terkait Masa Pandemi