SERAYUNEWS- Dalam berkehidupan pentingnya manusia menjaga lisan. Lisan mampu untuk menyakiti hati seseorang.
Tanpa sadar, manusia sering mengeluarkan kata-kata yang dapat menyakiti hati orang lain. Allah SWT menyerukan kepada orang-orang yang beriman agar menjauhi sikap seperti itu
Lalu, perumpamaan perilaku gibah seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati terdapat dalam surat apa? Yuk, simak penjelasannya.
Allah SWT telah memberikan penjelasan bahwa ghibah seperti seseorang yang memakan daging saudaranya yang sudah meninggal.
Allah SWT melarang hamba-Nya untuk tidak mencari-cari keburukan orang lain. Hal ini berdasarkan pada buku “Tafsir Ayat-ayat Perumpamaan Masalah Aqidah dan Akhlaq dalam Al-Qur’an” oleh Dr. Syukir, M. pd.
Terdapat tiga larangan yang tertulis pada surah Al-Hujurat ayat 12 tersebut.
1. Orang yang beriman dilarang berburuk sangka kepada sesama manusia, sebab berburuk sangka merupakan perbuatan dosa.
2. Orang beriman dilarang mencari-cari kejelekan orang lain.
3. Orang beriman dilarang untuk menggunjing orang lain.
Umat Islam harus paham bagaimana pentingnya menjaga lisan. Berburuk sangka atau suuzan hukumnya haram dalam Islam.
Sikap tersebut dapat merusak keharmonisan rumah tangga, keluarga, maupun keharmonisan kehidupan masyarakat.
Larangan ini telah ada dalam ayat suci Al-Qur’an surat Al Hujurat ayat 12.
-يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرً۬ا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٌ۬ۖ وَلَا تَجَسَّسُواْ وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَيُحِبُّ أَحَدُڪُمۡ أَن يَأۡڪُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتً۬ا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ۬ رَّحِيمٌ۬ -١٢
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan prasangka karena sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa. Janganlah kamu sekalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sekalian bergibah( menggunjing) satu sama lain. Adakah seseorang di antara kamu sekalian yang suka makan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang.”
Ayat Al-Qur’an ini mengisyarakatkan kesamaan dosa gibah dengan memakan daging bangkai saudara sendiri.
Abdullah ibn Mas’ud mengungkapkan, “Wahai lisan, ucapkanlah yang baik-baik, niscaya kamu akan beruntung! Diamlah dari mengucapkan yang buruk-buruk, niscaya kamu akan selamat sebelum menyesal!.”
Melansir pada buku “Asbabun Nuzul” oleh Ach. Fawaid, surat Al-Hujurat ayat 12 menjelaskan bahwa menggunjing satu sama lain sama halnya dengan memakan daging bangkai dari saudara sendiri.
Membicarakan seseorang merupakan perbuatan tercela dan tidak terpuji. Meskipun yang dia bicarakan berkaitan dengan kebenaran yang benar, lisan telah melakukan kebathilan dengan perbuatan ghibah.
Demikian penjelasan mengenai jawaban dari apa perumpamaan perilaku gibah seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati. Semoga bermanfaat! *** (Putri Silvia Andrini)