SERAYUNEWS – Masalah gangguan kesehatan mental menjadi isu yang terus menerus diperbincangkan setiap waktu. Bahkan, penggunaan media sosial serta kemajuan teknologi saat ini menjadi salah satu penyebab gangguan kesehatan mental.
Apakah peserta didik melihat masalah gangguan kesehatan mental sebagai masalah yang serius? Kesehatan tubuh seseorang bukan hanya kesehatan fisik saja tetapi juga mental.
Padatnya aktivitas belajar di sekolah, di rumah dan beraktivitas di lingkungan sosial masyarakat juga dapat membuat seseorang merasa lelah dan berdampak pada kesehatan mental.
Kesehatan mental atau dulu disebut kesehatan jiwa adalah kesehatan yang berkaitan dengan kondisi emosi, kejiwaan, dan psikis seseorang.
Masalah kesehatan mental merupakan permasalahan yang menjadi atensi bersama, bukan hanya terhadap peserta didik tapi banyak orang mengalaminya. Para pekerja yang sibuk dengan pekerjaannya yang tidak kunjung selesai.
Masalah ekonomi yang membuat orang-orang harus bekerja keras. Masalah kehidupan dalam rumah tangga atau relasi yang membuat banyak menguras emosi dan pikiran.
Apakah peserta didik melihat masalah gangguan kesehatan mental sebagai masalah yang serius? Jawabannya adalah kesehatan mental adalah masalah yang serius.
Beberapa peserta didik mungkin melihat gangguan kesehatan mental sebagai masalah serius karena semakin banyak informasi tentang dampaknya terhadap kesejahteraan.
Kesehatan mental dapat memengaruhi kesehatan fisik, proses belajar, mengelola emosi, dan lainnya. Masalah gangguan kesehatan mental bukanlah perkara sepele.
Diharapkan peserta didik memiliki kondisi mental yang sehat, mampu menunjukkan performa yang baik dalam pembelajaran. Tenaga pendidik memiliki peran terkait kondisi mental para siswa.
Saat memiliki kondisi mental yang sehat, seseorang lebih mampu menghadapi ketakutan atau stres. Dapat menjaga hubungan yang sehat, mampu belajar dengan baik, bisa membuat keputusan yang terbaik dalam kehidupannya.
Melansir dari laman Kemenkes RI, mental illness adalah kondisi yang umum terjadi pada siapapun. Menurut World Health Organization (WHO), satu dari lima anak-anak dan remaja di dunia memiliki gangguan mental.
Dikutip dari buku Membangun Kesehatan Mental Keluarga oleh Julianto Simanjuntak halaman 14, untuk mengetahui kita sehat secara mental atau tidak, perhatikan apa yang diungkapkan Malony (1982).
Menurut Malony, individu yang sehat secara mental adalah memiliki sikap positif terhadap diri sendiri. Ia memiliki kesadaran diri yang baik artinya mengetahui dan menerima kelebihan dan kekurangannya. Ia menerima dirinya sendiri apa adanya.
Mampu mengaktulisasikan dirinya dengan baik. Ia memiliki cita-cita hidup dan merasa dirinya bertumbuh ke arah yang dia cita-citakan.
Bagaimana cara menjaga kesehatan mental pada peserta didik? Menjaga kesehatan mental penting dilakukan untuk mencegah berbagai gangguan psikologis seperti depresi dan kecemasan.
Beri kesempatan anak untuk melampiaskan emosinya sampai merasa tenang. Kerap ajak berdiskusi tentang apa yang sedang dirasakan atau yang dialami. Hindari mengeluarkan kata-kata yang menyudutkan anak-anak meski dia berbuat kesalahan.
Cara menjaga kesehatan mental lainnya adalah menjalani pola hidup sehat, termasuk olahraga teratur, tidur yang cukup. Menjaga keseimbangan belajar dan aktivitas untuk mengembangkan diri.
Sekali waktu ajak anak-anak untuk liburan supaya bisa merasakan kebebasan dan refreshing dari aktivitas belajar yang monoton.
Itulah jawaban apakah peserta didik melihat masalah gangguan kesehatan mental sebagai masalah yang serius. Mereka mengalami jenuh, stres, ataupun bingung karena banyak hal yang harus dilakukan seperti tuntutan belajar dan tidak sesuai dengan keinginannya.
***