SERAYUNEWS- Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (16/8/2024).
Ia menyampaikan satu dekade bukan waktu yang cukup panjang untuk menyelesaikan segala persoalan bangsa.
“Sepuluh tahun bukanlah waktu yang cukup panjang untuk mengurai semua permasalahan bangsa. Saya sangat menyadari bahwa sebagai pribadi yang jauh dari kata sempurna, sebagai insan yang tumbuh dalam segala keterbatasan, dan sebagai manusia yang jauh dari kata istimewa, sangat mungkin ada yang luput dari pandangan saya,” kata Jokowi, Jumat.
Pernyataan 10 tahun bukanlah waktu yang cukup mengiring ingatan kita pada isu 3 periode yang sempat ramai menjadi perbincangan. Namun, pada akhirnya rencana itu gagal.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pernah mengatakan jika Jokowi meminta Ketua Umum Partai Bulan Bintang sekaligus pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra untuk mengkaji wacana perpanjangan masa jabatan.
Hasto mengungkapkan informasi ini ia dapatkan dari politikus PDI-P Deddy Sitorus yang memperoleh cerita tersebut langsung dari Yusril.
“Saat itu Prof Yusril pernah cerita ke dia, bagaimana 2019 ketika habis menang MK seperti ini Pak Jokowi meminta kepada Prof Yusril untuk dikaji perpanjangan jabatan tiga periode itu,” kata Hasto dalam program Gaspol! Kompas.com, Kamis (25/4/2024).
Menurut Hasto, Jokowi memang sudah sejak awal punya rencana untuk menjabat selama tiga periode meski hal itu dilarang oleh konstitusi. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Megawati Soekarnoputri yang mengungkap soal hubungannya dengan Presiden Joko Widodo.
Ia mengatakan, hubungannya dengan Jokowi baik-baik saja, hanya saja, kata Megawati, ia tak setuju dengan rencana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode karena melanggar konstitusi.
“Lho enaknya lho dia ngomong gitu. Saya sama presiden baik-baik saja. Memangnya kenapa? Hanya karena saya dikatakan, karena saya tidak mau ketika diminta tiga periode. Atau karena saya katanya tidak mau memperpanjang? Lho, saya tahu hukum kok,” kata Megawati saat memberikan sambutan di acara penyerahan duplikat bendera pusaka kepada seluruh gubernur se-Indonesia di Balai Samudra, Jakarta, pada Senin 5 Agustus 2024.
Pada Februari 2022 gagasan presiden 3 periode yang sempat mati suri kembali hidup setelah tiga ketua umum partai mendukung penundaan Pemilu 2024. Mereka adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.
Sebelumnya, pada 2019, sempat mencuat wacana untuk mengusung Jokowi sebagai presiden tiga periode mencuat menyusul isu amendemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Kala itu, ada yang usul perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 8 tahun dalam satu periode.
Ada pula yang mengusulkan masa jabatan presiden menjadi 4 tahun, tetapi bisa ikut pemilihan tiga kali. Usul lainnya, masa jabatan presiden tetap 5 tahun, tapi dapat ikut pemilihan kembali sebanyak tiga kali.
“Kalau ada yang usulkan itu, ada tiga (motif) menurut saya, ingin menampar muka saya, ingin cari muka, atau ingin menjerumuskan. Itu saja,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, 2 Desember 2019.***(Kalingga Zaman)