Purwokerto, Serayunews.com
Mengapa pilkada Banyumas menjadi bahan perbincangan yang sexy? Hal tersebut karena incumbent, Bupati Banyumas, Achmad Husein sudah menjabat dua periode, artinya jika tidak ada perubahan aturan, maka yang bersangkutan tidak lagi bisa mencalonkan diri. Sehingga mulai bermunculan nama-nama tokoh yang digadang-gadang sebagai pengganti. Mulai dari Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, istri bupati sekarang Nyonya Erna Sulistyawati, hingga anggota DPR RI, Wastam sampai dengan anggota DPRD Propinsi Jawa Tengah, Bambang Haryanto Baharudin dan Juli Krisdianto, serta ada juga nama baru yang santer disebut yaitu dari kalangan anak muda, Bangkit Ari Sasongko.
“Saya ini petugas partai, jika partai memberikan tugas dan rekomendasi maka saya siap, intinya saya tidak akan mendahului keputusan partai, sekalipun banyak masyarakat Banyumas yang menghendaki saya maju sebagai calon bupati, tetapi kalau partai tempat saya bernaung tidak memberikan rekomendasi, maka tidak akan saya lakukan,” kata Wabup Sadewo, Kamis (10/3/2022).
Sadewo menegaskan, menjadi hak setiap orang untuk mencalonkan ataupun dicalonkan dalam pilkada Banyumas mendatang. Hak politik tersebut melekat pada setiap orang, sepanjang tidak ada pencabutan dari negara. Sehingga ia pun mengaku menyambut baik nama-nama yang mulai bermunculan sebagai kandidat calon bupati maupun calon wakil bupati.
Disinggung tentang hal-hal yang akan dilakukan jika nantinya Sadewo mendapat kesempatan menjadi orang nomor satu di Banyumas, ia mengatakan, akan fokus untuk mengembalikan aset-aset milik pemkab, terutama menyelesaikan ruislag-ruislag yang masih belum tuntas. Menurutnya, aset merupakan salah satu modal pemkab untuk bisa menaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Sebenarnya untuk periode sekarang, saya juga sudah menyelesaikan beberapa kasus ruislag, misalnya Puskesmas Baturaden yang sekarang sudah selesai dan sudah dibangun Puskesmas yang megah. Target saya, nantinya semua aset pemkab bisa kembali ke pangkuan ibu pertiwi,” tuturnya.
Nama calon bupati Banyumas lainnya yang juga banyak disebut yaitu anggota DPRD Jateng dari PDIP, Bambang Haryanto Baharudin (BHB). Ketua Komisi C DPRD Jawa Tengah ini sudah lima periode duduk di kursi DPRD Jateng. Namun, ia merupakan warga Banyumas asli dan selama ini mempunyai komitmen besar untuk Banyumas.
“Pilkada itu kan proses perebutan kekuasaan, meskipun saya terlibat secara langsung sebagai pelaku ataupun tidak terlibat langsung, prinsip saya proses tersebut harus memberikan pendidikan politik kepada rakyat. Sehingga rakyat menjadi semakin cerdas dan para calon juga harus memahami proses serta tujuannya, tidak hanya mengedepankan syahwat ingin nyalon saja,” kata wakil rakyat ini.
Menurut BHB, saat ini belum terlalu santer isu pilkada Banyumas. Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti, hal tersebut merupakan suatu kemunduran atau sebaliknya merupakan suatu kemajuan dari bentuk pemikiran yang progresif. Dimana para calon ataupun tokoh-tokoh Banyumas mulai mengkalkulasi dan memperhitungkan banyak hal, sebelum memutuskan untuk maju.
Terkait namanya yang banyak disebut sebagai salah satu kandidat calon bupati, BHB mengatakan, dari sisi mekanisme kepartaian sampai saat ini belum ada pembahasan sama sekali. Sedangkan komitmen ia adalah mengikuti dan melaksanakan keputusan partai. Dan sisi personal, jika banyak masyarakat yang menghendaki ia maju dalam pilkada Banyumas, maka BHB menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan tersebut.
“Sampai detik ini saya masih memegang amanah sebagai anggota DPRD Jateng dan saya masih fokus untuk menjalankan amanah tersebut dengan penuh tanggung jawab,” ucapnya.
Sementara itu, Erna Sulistyawati atau yang juga dikenal Erna Husein menyampaikan, dari semua proses politik yang ada, muaranya adalah masyarakat menginginkan sosok pemimpin yang amanah dan mampu bekerja dengan baik dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut, sudah ditunjukan selama era kepemimpinan Bupati Achmad Husein, sehingga bupati berikutnya diharapkan bisa melanjutkan dan membuat Banyumas menjadi lebih baik lagi.
“Siapapun bisa mencalonkan diri ataupun dicalonkan, sepanjang bisa membawa Banyumas ke arah yang lebih baik lagi. Selama ini masyarakat sudah merasakan kepemimpinan Pak Husein yang amanah dan wujud pembangunannya juga nyata, meskipun dihantam pandemi selama 2 tahun terakhir, namun ekonomi dan pembangunan tetap bisa berjalan,” kata Erna.
Disinggung tentang namanya yang banyak disebut sebagai salah satu calon terkuat, Erna mengatakan, masih pikir-pikir, sebab ia juga harus mematuhi aturan dan keputusan partai. Ia memilih untuk mengalir saja, mengikuti perkembangan politik ke depannya, meskipun tidak dipungkiri jika turun ke wilayah, banyak masyarakat yang menyampaikan harapannya supaya ia meneruskan kepemimpinan Husein untuk periode berikutnya.
“Sejak dulu saya dan Pak Husein merupakan kader PDIP, sehingga kita akan mengikuti semua keputusan partai, kita lihat saya ke depannya seperti apa. intinya mengalir saja karena sejak awal saya sama sekali tidak mempunyai ambisi dalam politik,” katanya.
Berbeda dengan ketiga nama di atas, anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Wastam justru dengan tegas menyatakan tidak akan mencalonkan diri sebagai Bupati Banyumas, meskipun ia termasuk salah satu calon yang banyak disebut. Pengusaha asal Banyumas ini secara tegas menyatakan, lebih merasa enjoy duduk di kursi legislatif.
Namun, ia mempunyai harapan, bupati Banyumas ke depan harusnya merupakan orang yang cerdas dan mengikuti perkembangan teknologi.
“Sekarang kan eranya zilenial, tidak hanya milenial saja, sehingga bupati ke depan dituntut harus cerdas dan bisa merangkul generasi muda dengan baik. Kalau saya sendiri memilih untuk fokus menjalankan tugas di DPR RI sambil menjalankan bisnis saja,” tuturnya.
Selain dari kalangan partai politik, muncul juga nama dari kalangan generasi muda yang merupakan pegiat sosial. Bangkit Ari Sasongko, disebut-sebut sebagai kuda hitam bagi calon-calon dari kalangan partai. Sebagai aktivis yang mempunyai jaringan luas serta akrab dengan berbagai kalangan, Bangkit membawa angin segar bagi percaturan pilkada Banyumas.
Hanya saja, saat dikonfirmasi Bangkit belum mau secara lugas menanggapi hal tersebut. Ia hanya menyatakan, saat ini masih fokus untuk kerja sosial dan menjalankan bisnis saja. Ia mengakui, jika Banyumas membutuhkan sosok pemimpin segar yang bisa merangkul semua kalangan, visioner dan memiliki jejaring luas.
“Kita lihat nanti saja, mengalir saja mengikuti kehendak Tuhan dan kehendak rakyat Banyumas, sebab suara rakyat adalah suara Tuhan,” jawabnya sambil tersenyum.