Purwokerto, serayunews.com
Pengusaha Sopir Angkutan Umum Sri Rejeki Holiday, Doni Saputro SE mengatakan, demi menghormati keputusan pemerintah, mau tak mau bisnis angkutan umumnya berhenti secara total.
“Angkutan umum ya mandek, pariwisata juga (angkutan pariwisata, red). Alhamdullilah tidak sampai gulung tikar, tetapi ya pengurangan unit,” ujar dia kepada serayunews.com.
Doni mengaku, dirinya memiliki 20 unit angkutan umum berbagai jenis. Pernah terbesit olehnya untuk menjual salah satu angkutan umum miliknya, lantaran selama PPKM ini banyak cicilan serta kebutuhan yang harus dipenuhi.
“Tetapi dijual ya nggak laku, soalnya terdampak semua,” kata dia.
Agar tetap berjalan usahanya, dirinya berusaha menyiasati dengan menyewakan angkutan umum untuk mengangkut barang, kemudian melakukan kendaraan khusus antar jemput karyawan.
“Kalau untuk mikro bus saya, itu berhenti total, mikro bus jurusan Purwokerto-Purbalingga Bobotsari. Soalnya mengandalkan anak sekolah dan sekarang mereka daring,” ujarnya.
Tidak hanya mikro busnya saja yang berhenti total, untuk koprades miliknya dengan jurusan Pasar Wage, Banjarasi, Kotayasa juga sudah tidak diberangkatkan.
“Pokoknya yang terdampak ya angkutan umum, sewa dan carter mobil elf, bus. Itu paling terdampak, bukan hanya saya semuanya juga,” kata dia.
Doni berharap kepada pemerintah bahkan masyarakat, untuk tetap berusaha memerangi Covid-19, sehingga kondisi seperti ini bisa segera berakhir dan kembali korban seperti sediakala.
“Harusnya pengusaha yang terdampak diberikan solusi juga, syukur armadanya bisa digunakan atau disewa untuk vaksin keliling atau mengangkut pasien yang karantina ya kami mau saja. Kepada teman-teman masyarakat, mayuh matuhi anjuran pemerintah, kalau ingin keadaan kembali normal,” ujarnya. (san)