Minyak yang bocor itu memenuhi galian pipa baru dan merembes ke tanah hingga mencemari sumur warga setempat. Perkiraan sementara, minyak yang tumpah dari semburan itu diperkirakan mencapai 1.500 meter kubik lebih.
Kepala Seksi Tramtib Kecamatan Wanareja, Sunarto menjelaskan, kebocoran diduga akibat insiden terantuknya pipa BBM Solar oleh alat berat yang tengah menggali tanah dalam proyek pemasangan pipa pengganti.
belum diketahui pasti, berapa sumur yang terdampak dan berapa luas tanaman warga yang mati, akibat tumpahan Solar itu. Aparat kecamatan, perangkat Desa Tarisi, bersama petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cilacap, dan pelaksana proyek hari Selasa (8/10/2019) menginventarisir keseluruhan dampak kerusakan.
“Sumur dan tanaman warga terdampak akibat tumpahan Solar yang sempat menggenang di galian dan merembes ke wilayah sekitar,” jelasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, Awaludin Muuri mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan sekaligus berkoordinasi dengan Pertamina MOR untuk menanggulangi pencemaran minyak tersebut.
“Diantaranya dengan menyedot sisa minyak yang ada di galian pipa baru dan sumur-sumur warga,” ungkapnya.
Pipa BBM Solar milik PT Pertamina yang bocor tersebut merupakan pipa untuk pengiriman Solar dari Terminal BBM Lomanis Cilacap ke Bandung, Jawa Barat.