Banjarnegara, serayunews.com
Masalah stunting, memang menjadi perhatian tersendiri bagi Pj bupati Banjarnegara. Untuk itu, dirinya akan melibatkan berbagai pihak, khususnya organisasi kepemudaan, termasuk gerakan Pramuka yang ada di Kwarcab Banjarnegara.
Menurut Pj Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto mengatakan, jika gerakan sosialisasi ini juga digencarkan oleh kaum muda, termasuk didalamnya pramuka. Maka pesan yang disampaikan akan lebih mengena. Tak hanya itu, pramuka juga akan ikut dilibatkan dalam pencegahan pernikahan dini yang ada di Banjarnegara, dimana kasus pernikahan dini ini juga menjadi satu faktor penyebab kasus tunting.
“Kasus stunting di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2022 masih tinggi, yakni mencapai 22,7 persen atau masih jauh dari target nasional, yang dipatok 14 persen,” katanya.
Dengan dilibatkannya anggota Pramuka, diharapkan akan mempercepat penanganan kasus stunting dan mencegah para remaja untuk melakukan pernikahan dini. Apalagi, pramuka merupakan satu gerakan pemuda yang menjadi bagian atau tempat penggemblengan generasi muda yang tangguh, memiliki moral, mental dan budi pekerti yang baik.
“Gerakan Pramuka ini memiliki tujuan mulia, yaitu mendidik generasi muda menjadi tangguh dan hebat bukan generasi pecundang, hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat menjadi pembina upacara HUT Pramuka beberapa waktu lalu,” katanya.
Dengan begitu, maka gerakan pramuka ini juga memiliki peran dalam pembangunan menuju Indonesia emas. Pramuka juga bisa membantu pemerintah daerah, untuk mengatasi kasus stunting dan pernikahan dini yang dinilai bisa menghambat potensi sumber daya manusia Indonesia.