SERAYUNEWS– Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro kembali membuka kolom komentar di akun media sosial instagramnya. Sebelumnya dia sempat menutup kolom komentar, diduga sebagai respons terhadap gelombang aksi Jaringan Masyarakat Banyumas yang terjadi beberapa waktu lalu.
Meski Pj Bupati Banyumas telah membuka kolom komentar, pengganti orang nomor satu di Kabupaten Banyumas itu belum melakukan update informasi atau memberikan klarifikasi di media sosialnya. Hal itu menyebabkan sejumlah warganet bertanya-tanya.
“Sejak didemo, Mas PJ belum update lagi. Jangan terpengaruh Mas PJ, jalan aja terus pengabdian untuk Banyumas,” tulis pemilik akun @f_besardd, dikutip Rabu (18/9/2024). “Urung ana postingan maning deneng Mas PJ? Ora kenang apa-apa mbokan???,” timpal @faby_yulistyo.
Pemilik akun @himanilaa_ menyebutkan, aktivitas Pj Bupati Banyumas itu hanya meneruskan kinerja yang memang belum terselesaikan. Dia hanya mengemban tanggung jawab akan kekosongan jabatan sampai terpilihnya Bupati Kabupaten Banyumas.
“Beliau itu ditunjuk sesuai prosedural dari atasan bukan serta merta bakal jadi bupati terus karena kotak kosong. Kinerja sebagus ini kok didemo, kalau emang kurang puas dengan kinerja beliau tinggal kritik dengan bijak saja, semangat buat bapak lah pokoknya,” tulisnya.
Sebelumnya, akun Instagram Pj Bupati Banyumas ditutup. Sejumlah warganet menyampaikan keinginan agar PJ Bupati Banyumas, tak menutup komentar yang ada di akun Instagramnya. Hal itu terlihat dalam unggahan di akun @lapakaduanbms yang mengunggah video kegiatan PJ Bupati Banyumas.
“Kenapa kolom komentar IG Mas PJ Banyumas ditutup?? Apakah efek dari Demo segelintir orang saja, sehingga menggugurkan apresiasi mayoritas warga Banyumas yang sudah merasa terbantu dan senang atas kinerja Pemimpin Daerah sekarang?? Apakah warga tidak boleh komentar di Kolom Media Sosial tokoh Public Kebupatennya Sendiri?? ANEH BIN AJAIB,” tulis pemilik akun @wijayarief88.
Diberitakan sebelumnya, sekitar 100 warga yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Banyumas menggelar aksi damai di Gerbang Pendopo Sipanji Purwokerto, Kamis (12/9/2024) pagi. Mereka menuding Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro melakukan pencitraan.
Para pengunjuk rasa menilai Pj Bupati Banyumas, menggunakan media sosial secara berlebihan untuk kepentingan pencitraan pribadi. Para peserta aksi menilai bahwa Pj Bupati Banyumas berusaha memposisikan diri sebagai “kotak kosong.” Karena Pilkada Banyumas hanya ada satu pasangan calon.
Mereka meminta Pj Bupati menghentikan upaya pencitraan tersebut. Para pengunjuk rasa juga meminta klarifikasi dari Pj Bupati, terkait berbagai unggahan di akun media sosialnya. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Pj Bupati Banyumas terkait klasifikasi maupun tanggapan aksi tersebut.