SERAYUNEWS-Prestasi membanggakan kembali diraih oleh PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Mrica melalui Sub Unit PLTA Ketenger, yang berhasil meraih penghargaan Winner ASEAN Renewable Energy Project Award 2025 dalam kategori On Grid Local Grid. Penghargaan bergengsi ini diberikan dalam ajang ASEAN Energy Awards 2025, bagian dari 25th ASEAN Energy Business Forum (AEBF-25) yang digelar oleh ASEAN Center for Energy (ACE) di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia.
Proyek inovatif yang mengantarkan penghargaan ini berjudul “Net Capacity Enhancement (DMN) of Ketenger 4 HEPP by Utilizing Outflow from Units 1, 2 & 3”.
Melalui inovasi tersebut, tim PLTA Ketenger mampu mengoptimalkan aliran keluar dari unit eksisting untuk meningkatkan kapasitas bersih (net capacity) dan efisiensi operasional pembangkit tenaga air tanpa menambah sumber daya baru.
Hasilnya, proyek ini dinilai menjadi salah satu contoh terbaik implementasi efisiensi energi terbarukan di kawasan ASEAN. Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Operasi Pembangkit Batu Bara PLN Indonesia Power, M. Hanafi Nur Rifa’i, yang mewakili perusahaan dalam seremoni penyerahan penghargaan oleh Minister of Energy Transition and Water Transformation Malaysia, YAB Dato’ Sri Haji Fadillah.
Capaian ini menjadi bukti komitmen PLN Indonesia Power UBP Mrica dalam memperkuat bauran energi nasional dan meningkatkan keandalan pembangkit energi terbarukan di sistem kelistrikan interkoneksi Jawa Tengah–DIY.
“Pencapaian ini menambah motivasi kami untuk terus berinovasi memperkuat bauran energi, meningkatkan kesiapan unit renewable, dan menjaga keandalan pembangkit PLTA di Jawa Tengah,” ujar Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Mrica, Nazrul Very Andhi melalui siaran pers yang diterima Serayunews.com, Senin (20/10/2025).
Sebagai bagian dari roadmap besar menuju Net Zero Emission (NZE) 2060, inovasi PLTA Ketenger menjadi bukti nyata integrasi teknologi dan efisiensi operasional pembangkit. Proyek ini tidak hanya meningkatkan performa unit eksisting, tetapi juga mendukung pengelolaan air yang berkelanjutan, efisiensi energi, dan penurunan emisi karbon.
Direktur Operasi Pembangkit Batu Bara PLN Indonesia Power, M. Hanafi Nur Rifa’i, menegaskan bahwa penghargaan ini adalah awal dari komitmen jangka panjang perusahaan.
“Tata kelola yang semakin matang dan personel yang kompeten kini diakui di tingkat ASEAN. Kami memandang Clean Coal Technology, Artificial Intelligence, dan Renewable Energy sebagai satu peta jalan terintegrasi. Penghargaan ini bukan garis akhir, melainkan tonggak awal komitmen kami menghasilkan listrik yang andal, bersih, dan terjangkau,” katanya.
Sementara itu, Hendra, Vice President OMP 1 PLN Indonesia Power, menambahkan bahwa konsistensi dan kolaborasi lintas fungsi menjadi kunci keberhasilan ini.
“Pengakuan tingkat ASEAN ini membuktikan bahwa pembangkit PLN Indonesia Power terus melaju menuju operasi yang selaras dengan target Net Zero Emission 2060 dan ketahanan energi nasional,” ujarnya.
Inovasi PLTA Ketenger tak hanya membawa manfaat bagi sektor kelistrikan, tetapi juga berdampak langsung bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Efisiensi operasional membantu menekan biaya produksi listrik, menjaga daya beli masyarakat, dan memperluas akses terhadap energi bersih dan berkelanjutan.
Teknologi efisiensi air yang diterapkan juga mampu mengurangi risiko kehilangan sumber daya air (spillage) serta mendukung konservasi lingkungan di sekitar wilayah pembangkit. Dengan capaian ini, PLN Indonesia Power UBP Mrica semakin kokoh sebagai pilar penting dalam ekosistem energi hijau nasional.
Penghargaan ini juga menjadi inspirasi bagi unit pembangkit lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.