PMI Semprot Disinfektan di Pusat Kuliner Banjarnegara

Selasa, 29 Juni 2021 pukul 18.07

Petugas PMI Banjarnegara sedang melakukan penyemprotan cairan diosinfektan di pusat kuliner Banjarnegara. (Maula Asadillah)

Sebagai bentuk antisipasi akan persebaran Covid-19, PMI Kabupaten Banjarnegara melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa tempat fasilitas umum, termasuk pusat kuliner Banjarnegara.

Penyemprotan disinfektan di pusat kuliner Banjarnegara pada, Selasa (29/6/2021) ini merupakan bagian dari bentuk pelayanan PMI dalam mencegah persebaran Covid-19. Dalam kegiatan itu PMI juga melakukan edukasi dan sosialisasi terkait pencegahan Covid-19.

Ketua PMI Banjarnegara dr Amalia Desiana melalui bidang Humas PMI M. Alwan Rifai mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari langkah antisipasi dan upaya preventif, termasuk melakukan promosi penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat.

“Sesuai dengan arahan pimpinan dan permintaan masyarakat, kami melakukan kegiatan ini. Sebab penyemprotan ini juga bagian dari pelayanan dan bagian dari upaya memberikan rasa aman dan nyaman,” katanya.

Pengurus ICMI yang Baru Siap Bersinergi dengan Pemkab Banjarnegara untuk Kurangi Kemiskinan

sekitar 16 jam yang lalu

Selain itu, edukasi kepada masyarakat dengan memberikan sosialisasi tentang 5 M, distribusi masker, proses pembuatan cairan disinfektan serta disinfeksi mandiri terus dilakukan agar masyarakat dapat membentengi diri dengan cara dan langkah yang praktis serta mudah dilakukan dilingkungan tempat tinggalnya.

Ketua Paguyuban Kuliner Banjarnegara Joni Tri Sasmoyo berharap, dengan upaya dan langkah preventif yang dilakukan PMI ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung Kuliner serta kepada pedagang yang setiap hari bertemu dengan orang baru.

“Protokol kesehatan kami terapkan secara ketat, semua pengunjung dan pedagang wajib mematuhi demi kesehatan bersama,” katanya.

Dia juga berharap agar PMI Banjarnegara dapat memberikan edukasi dan pendampingan kepada pedagang terkait penerapan protokol kesehatan, pemahaman tentang pertolongan pertama, serta pelayanan psikososial, mengingat selama pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap kondisi keuangan atau ekonomi sehari hari.