SERAYUNEWS– Indonesia sangat kaya dengan hasil seni dan budayanya. Agar terus lestari, gelaran even kesenian dan kebudayaan harus terus dilakukan. Semangat itulah yang melatarbelakangi Kepolisian Resor Wonosobo, turut menyemarakkan peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-78 dengan Pagelaran Wayang Kulit.
Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon Banjaran Setyaki, rupanya mampu menghilangkan sekat antara aparat penegak hukum dengan warga masyarakat. Mereka saling berbaur menikmati pagelaran wayang kulit yang digelar di Halaman Mapolres Wonosobo, di Jalan Bhayangkara itu.
Kapolres Wonosobo AKBP Eko Novan Prasetyopuspito menyebutkan, pagelaran wayang kulit yang menampilkan lakon “Banjaran Setyaki” berhasil memukau masyarakat setempat. Even itu sengaja dilakukan untuk menggabungkan seni tradisional dan semangat patriotisme, dalam rangkaian peringatan HUT RI ke-78.
“Pagelaran wayang kulit ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan HUT RI ke-78 dan HUT Koperasi Nasional ke-76 yang diadakan oleh Polres Wonosobo. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjaga dan melestarikan seni budaya tradisional Indonesia serta mempererat hubungan antara kepolisian dan masyarakat,” ujarnya.
Lakon “Banjaran Setyaki” dipilih sebagai cerita utama dalam pagelaran wayang kulit ini, karena mengandung nilai-nilai kejujuran, keberanian, dan persahabatan yang selaras dengan semangat perjuangan bangsa. Cerita ini mengisahkan tentang perjalanan tokoh utama, Banjaran Setyaki, dalam menghadapi berbagai rintangan dan tantangan demi mencapai tujuan mulia.
“Melalui cerita ini, masyarakat diajak untuk merenungkan makna kepahlawanan dan semangat gotong royong yang merupakan dasar pembentukan negara dan koperasi,” ungkap AKBP Eko Novan. Menurutnya, pagelaran wayang kulit ini menjadi wujud partisipasi Polres Wonosobo dalam merayakan momen bersejarah ini.
“Kami ingin mengenalkan serta menghidupkan kembali budaya dan seni tradisional Indonesia, sekaligus mengambil hikmah dari cerita yang diangkat dalam pagelaran ini,” tandasnya. Pagelaran wayang kulit ini mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat.
Mereka menganggap acara ini sebagai pengingat akan akar budaya Indonesia dan semangat perjuangan yang perlu terus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. Dalam suasana meriah dan khidmat, Polres Wonosobo mampu menghadirkan pengalaman budaya yang mendalam dan menggugah semangat nasionalisme.
“Semoga semangat ini dapat terus diteruskan untuk menjaga warisan budaya dan membangun persatuan di tengah masyarakat,” harapnya.