Purbalingga, serayunews.com
Kepala Bidang Pemuda Olahraga, Dinporapar Purbalingga, Joko Prayitno mengatakan, ada delapan cabang olahraga (cabor) yang diperlombakan. Masing-masing cabor Senam, Pencak Silat, Taekwondo, Judo, Kempo, Tarung Derajat dan Wushu.
“Purbalingga hanya menyiapkan tiga cabor, yakni Pencak Silat, Karate dan Taekwondo,” katanya, Kamis (18/03/2021).
Dijelaskan, pada beberapa cabang bela diri, kelas body contact tidak dipertandingkan. Hal itu bertujuan untuk mengurangi kontak fisik para atlet. Sehingga, cabang bela diri hanya melombakan nomor seni gerakan atau kata.
“Popdanya sekarang beda, cabor bela diri yang dilombakan hanya dibuka untuk kelas seni bela diri dan kelas tanding tidak dilombakan,” katanya.
Selain itu, lanjut Joko, Popda tahun ini juga tidak digelar secara langsung. Melainkan dilaksanakan secara virtual. Nantinya peserta mengirimkan vidio, kemudian akan diseleksi oleh para juri. Popda kali ini juga hanya untuk pelajar SMP dan SMA atau sederajat. Untuk SD/sederajat tidak diadakan.
“Dari juara satu kabupaten nanti di video, terus dikirim ke provinsi, mulai tanggal 1-4 april, penilaian pada tanggal 7-10 April,” katanya.
Saat ini, tengah dilaksanakan seleksi tingkat kabupaten. Dilaksanakan dua hari, sejak Kamis-Jumat (18-19/03/2021) dan digelar di berbagai lokasi, mulai dari Gor Mahesa Jenar, SMA Negeri 1 Purbalingga dan Gedung PGRI.
Salah satu peserta seleksi Popda 2021 Kabupaten Purbalingga Cabor Pencak Silat, Trianingsih mengatakan, dirinya sudah berlatih seni bela diri dari sebulan yang lalu. Ia juga mengaku, selama ini hanya berlatih pencak silat untuk kelas tanding.
“Tau informasi ada Popda si baru-baru ini, latiannya udah sebulanan, biasanya cuma fighter sama latihan fisik, sekarang latiannya nomor seni,” kata Triningsih, siswi SMA Negeri 1 Muhammadiyah Purbalingga.
Hal senada juga diakui pelatih Pencak Silat SMK Negeri 1 Kaligondang, Syaiful Maliq. Menurutnya, kondisi pandemi Covid 19 membuat ia dan tim atlet tidak melakukan latihan. Sebelum pandemi, dia hanya berlatih bela diri kelas tanding dan latihan fisik merasa tidak memiliki ruang untuk unjuk gigi pada kelas tanding pencak silat.
“Mau gimana lagi karena masa pandemi kita nggak boleh ada kontak fisik, sedangkan kalo tanding kan pasti tarung sama atlet yang lain, jadi ya diikuti saja yang kelas seni,” ucapnya.
Namun demikian, Kabupaten Purbalingga tetap menaruh optimis para atlet Popda 2021 ini dapat meraih prestasi di kancah provinsi. Berbekal pada Popda sebelumnya atlet bela diri Purbalingga mendapatkan perhatian dan menorehkan prestasi.
“Cabor Silat menurunkan 47 atlet, Karate 29 atlet, dan Taekwono 19 atlet,” katanya.