BANJARNEGARA,Serayunews.com-Imbas adanya panemi covid 19, pelaksanaan Pekan Olahraga eks wilayah Karesidenan Kedu, Pekalongan dan Banyumas (Dulongmas) ke IV tahun 2020 yang sedianya dilaksanakan pada Oktober mendatang resmi ditunda.
Penundaan tersebut sesuai dengan surat panitia pelaksanaan Porwil Dulongmas IV tertanggal 10 Juni 2020 Nomor 64/KONI.KOTA/IV/2020 tentang penundaan Porwil Dulongmas IV di Kota Pekalongan. Surat penundaan tersebut ditandatangani langsung oleh ketua umum pelaksana Porwil Dulongmas IV Agus Riyanto dan ketua umum KONI Kota Pekalongan Muchamad C Raretan.
Ketua KONI Banjarnegara Nurohman Ahong mengatakan, penundaan ini sebenarnya sudah terdengar sejak beberapa waktu lalu saat virus corona merebah di wilayah negeri ini. Bahkan, sebelumnya Ketua Umum KONI Jateng juga sudah melayangkan surat No. 60/um/IV/2020 tanggal 31 Maret 2020 prihal penundaan semua kegiatan olahraga.
Dengan penundaan ini, maka Surat Keputusan (SK) KONI Jateng No 06/S.K/II/2020 tentang penunjukan personel panitia pelaksana Pekan Olahraga Eks Karesidenan Kedu, Pekalongan, dan Banyumas (Dulongmas) secara otomatis dibatalkan.
“Kita sudah mendengar hasil rapat pleno dari KONI Kota Pekalongan yang dilaksanakan pada 4 Juni 2020, dimana dalam rapat pleni tersebut membahas pegunduran atau penundaan pelaksanaan Porwil Dulongmas IV 2020 di Kota Pekalongan, namun kita baru mendapatkan surat resminya hari ini,” kata Nurohman Ahong, Kamis (11/6/2020).
Menurutnya, penundaan Porwil Dulongmas IV ini juga sebagia antisipasi akan persebaran wabah covid 19 di wilayah eks Dulongmas. Tidak hanya itu, selama masa pandemi ini, mayoritas KONI yang ada di wilayah Dulongmas juga ada pengalihan anggaran tahun 2020 untuk penanganan covid 19.
“Untuk pasti kapan pelaksanaan Dulongmas IV ini, kita masih menunggu surat berikutnya, tentunya nanti akan ada rapat lagi antara panpel dengan KONI Kota Pekalongan dan juga KONI se Eks Karesidenan Dulongmas,” ujarnya.
Meski dilakukan penundaan, Nurohman Ahong tetap meminta para atlet di Banjarnegara tetap menjaga kondisi dengan latihan mandiri atau latihan terbatas, sehingga kebugaran atlet tetap terjaga. Selain itu, dia juga meminta pengkab khususnya pelatih yang ditunjuk pengkab untuk kembali menyusun dan membuat program menu latihan atlet yang disesuaikan. (oel)