SERAYUNEWS – Manchester United tengah menghadapi krisis performa serius di musim 2025/26 yang membuat posisi pelatih Ruben Amorim berada dalam tekanan berat.
Rentetan hasil buruk memunculkan pertanyaan besar soal masa depannya.
Rumor Gareth Southgate sebagai calon pengganti pun menyeruak, namun mayoritas fans Setan Merah justru menolak keras kemungkinan tersebut.
Ruben Amorim kini berada dalam salah satu fase tersulit sepanjang kariernya. Manchester United hanya mencatat sembilan kemenangan dari 33 laga Premier League, disertai 17 kekalahan dan tujuh hasil imbang.
Rata-rata poin per pertandingan yang hanya 1,03 menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah klub pada era Premier League.
Formasi andalan Amorim, 3-4-3, justru dianggap banyak pengamat memperburuk konsistensi permainan. Kekalahan 1-3 dari Brentford semakin menambah tekanan publik terhadap kapasitas sang pelatih.
Sebagian kecil manajemen masih mendukung Amorim. Minoritas pemilik, Sir Jim Ratcliffe, disebut berharap pelatih asal Portugal itu mendapat waktu adaptasi lebih panjang untuk membalikkan situasi.
Namun, tekanan besar dari suporter dan media terus meningkat, terutama karena pertahanan yang rapuh dan permainan tim yang tidak kunjung membaik sejak musim lalu, ketika United hanya finis di peringkat ke-15 dengan raihan poin terendah dalam sejarah mereka.
Nama Gareth Southgate, pelatih tim nasional Inggris, belakangan dikaitkan dengan posisi Amorim. Meski begitu, mayoritas fans Manchester United secara tegas menolak wacana tersebut.
Menurut para pendukung, Southgate lebih cocok melatih timnas ketimbang klub besar Liga Inggris.
Mereka menilai gaya manajemennya tidak sesuai dengan tuntutan klub elite yang membutuhkan fleksibilitas taktik, pengalaman menangani tekanan tinggi, serta pembuktian nyata di kompetisi Eropa.
Kekhawatiran fans bertambah karena pergantian pelatih di tengah situasi sulit justru berpotensi memperburuk kondisi tim.
Banyak yang percaya bahwa masalah utama bukan hanya di pelatih, tetapi juga kualitas skuad. Pergantian mendadak dianggap bisa mengganggu stabilitas internal yang sudah rapuh.
Masa depan Ruben Amorim di Manchester United kini benar-benar berada di ujung tanduk.
Meski manajemen masih memberi sedikit waktu untuk beradaptasi, tekanan dari publik semakin besar. Nama Southgate yang muncul sebagai kandidat pengganti pun tidak mendapat restu dari suporter.
Situasi ini menunjukkan bahwa perubahan pelatih bukanlah satu-satunya solusi. Manchester United juga membutuhkan perombakan skuad dan penguatan struktur klub agar bisa kembali bersaing di level tertinggi.
Keputusan manajemen akan menjadi titik krusial: bertahan dengan Amorim sambil memperbaiki masalah internal, atau mengambil risiko dengan menunjuk sosok baru yang mampu memenuhi ekspektasi fans.