SERAYUNEWS– Pengembangan varietas unggul padi protein tinggi Inpago Unsoed Protani, ditargetkan mampu memperkuat ketahanan pangan di sejumlah wilayah Jawa Tengah. Apalagi menghadapi dampak perubahan iklim global, sekaligus mendukung pemenuhan gizi masyarakat, termasuk pencegahan stunting.
Pakar Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Prof. Totok Agung Dwi Haryanto menyampaikan, varietas bibit Inpago Unsoed Protani memiliki keunggulan. Keunggulan itu di antaranya dapat ditanam di lahan kering, maupun di sawah yang terbatas airnya.
Selain itu, varietas ini mempunyai daya hasil dan kandungan protein pada beras yang lebih tinggi (9-13 persen) dari varietas lainnya (sekitar 7 persen). Sehingga diharapkan tidak hanya memberikan suplai karbohidrat. Jadi tidak hanya mengenyangkan, juga memberikan suplai gizi penting lainnya, yaitu protein.
“Protani juga memiliki beragam keunggulan, antara lain daya hasil tinggi karena mencapai lebih dari 9 ton GKG per hektare, tanaman pendek, tahan rebah, tahan terhadap penyakit blas ras 101, serta agak tahan terhadap blas ras 041, 023, dan 073,” ungkap Dosen Fakultas Pertanian itu, Kamis (27/6/2024).
Selain kandungan protein tinggi, nasi Protani bertekstur pulen, dan berkandungan zat gizi penting lainnya berupa Zink (Zn) sebesar 27ppm. Dia menyampaikan, padi Inpago Unsoed Protani dirakit selama 10 tahun dan telah diuji di 16 lokasi di wilayah Indonesia, hingga dilepas Menteri Pertanian untuk dapat dimanfaatkan masyarakat.
Pengembangan padi protein tinggi ini di wilayah teritorial Korem 071/Wijayakusuma diharapkan mempercepat diseminasi ke masyarakat, dan memperluas kebermanfaatan inovasi teknologi Unsoed dalam mendukung ketahanan pangan dan pencegahan stunting.
Saat ini Unsoed dan Komando Rayon Militer/Korem 071/Wijayakusuma memantapkan sinergitas dalam membangun dan menjaga ketahanan pangan. Prof Totok menyerahkan benih bersertifikat Inpago Unsoed Protani sejumlah 525kg, kepada Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf. Jamaludin.
Benih varietas unggul Inpago Unsoed Protani yang toleran dengan kekeringan, berdaya hasil tinggi dan berkandungan protein tinggi ini selanjutnya akan didistribusikan ke sembilan komando distrik militer/kodim di wilayah teritorial Korem 071/Wijayakusuma.
Wilayah tersebut yaitu Kodim Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan dan Batang. Langkah itu sebagai kontribusi dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan wilayah setempat. Penanaman di sembilan distrik militer akan dikawal tim peneliti Unsoed, Korem, serta dinas terkait.
Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf. Jamaludin menyebut, penggunaan varietas unggul toleran kekeringan dan berkandungan protein tinggi yang dihasilkan tim pemulia padi Unsoed. Ini akan memperkuat upaya yang dilakukan Korem 071/Wijayakusuma untuk menghadapi kekeringan hingga September nanti.
Sinergi akademisi, TNI serta pemerintah melalui pengembangan Inpago Unsoed Protani diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan khususnya menghadapi dampak perubahan iklim global sekaligus mendukung pemenuhan gizi masyarakat termasuk pencegahan stunting.