
SERAYUNEWS – Prediksi puncak arus mudik Nataru 2025/2026 kapan? Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan bahwa arus mobilitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 akan mengalami lonjakan yang jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan hasil survei resmi, diperkirakan sebanyak 119,5 juta perjalanan akan terjadi dalam rentang liburan akhir tahun, baik antarprovinsi maupun dalam provinsi.
Prediksi tersebut menjadi dasar pemerintah dalam menyiapkan berbagai langkah mitigasi untuk menjaga kelancaran dan keselamatan transportasi nasional.
Survei Potensi Pergerakan Orang pada masa Nataru 2025/2026 tersebut disusun oleh Kemenhub bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Komunikasi dan Digital, serta sejumlah akademisi.
Survei ini memetakan pola pergerakan masyarakat, preferensi moda transportasi, serta faktor risiko yang perlu diantisipasi, termasuk cuaca ekstrem dan peningkatan penumpang pada beberapa moda tertentu.
Dengan temuan tersebut, masyarakat diimbau untuk mengetahui jadwal puncak mobilitas agar dapat merencanakan perjalanan sejak dini, meminimalkan kemacetan, serta menghindari risiko terjebak dalam arus lalu lintas padat.
Berikut rangkuman prediksi puncak arus mudik dan langkah antisipasi yang dipersiapkan pemerintah.
Dikutip dari keterangan resmi Kemenhub, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Rabu, 24 Desember 2025, dengan estimasi 17,18 juta orang akan melakukan perjalanan.
Sementara itu, puncak arus balik diprediksi terjadi pada Jumat, 2 Januari 2026, yang diproyeksikan mencapai 20,81 juta perjalanan, jumlah yang bahkan lebih tinggi dari arus mudik.
Dudy menjelaskan bahwa lonjakan signifikan ini merupakan konsekuensi dari pola cuti bersama akhir tahun, peningkatan aktivitas berlibur, serta kecenderungan masyarakat untuk melakukan perjalanan jarak jauh pada momen libur panjang.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Nataru 2025/2026 yang berlangsung di Kantor Kementerian Perhubungan pada Jumat (5/12).
Untuk memastikan seluruh sektor transportasi mampu menghadapi padatnya pergerakan, Kemenhub akan mengaktifkan Posko Terpadu Angkutan Nataru 2025/2026 mulai 18 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026.
Posko ini akan mengintegrasikan pemantauan seluruh moda transportasi, termasuk koordinasi cepat dalam penanganan insiden, pengaturan lalu lintas, serta langkah mitigasi cuaca ekstrem.
Kemenhub menyoroti adanya dua potensi risiko utama yang harus diantisipasi selama masa libur Nataru, yaitu kenaikan jumlah penumpang dan ancaman cuaca ekstrem yang rawan terjadi pada penghujung tahun.
Karena itu, Kemenhub intensif berkoordinasi dengan BMKG untuk melakukan monitoring perkembangan cuaca harian.
Sejumlah langkah pengamanan juga disiapkan untuk setiap moda transportasi. Di sektor darat, pemerintah menyiapkan buffer zone, menerapkan delaying system, hingga contraflow dan oneway secara situasional berdasarkan kondisi lalu lintas.
Di sektor laut, pelabuhan akan memperkuat pengawasan dengan kapal navigasi, kapal patroli, serta menyiapkan pelabuhan alternatif.
Sementara di sektor udara, Kemenhub melakukan ramp check, mengoptimalkan jam operasional bandara, dan menambah kapasitas penerbangan.
Pada moda kereta api, Kemenhub menyiapkan Daerah Pemantauan Khusus (DAPSUS), Alat Material untuk Siaga (AMUS), serta personel tambahan di titik rawan.
Dudy menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan seluruh penumpang tetap menjadi prioritas tertinggi selama masa angkutan Nataru.
Untuk membantu kelancaran perjalanan dan memberikan alternatif bagi masyarakat, Kemenhub kembali menyelenggarakan Program Mudik Gratis pada beberapa moda transportasi.
Pada sektor darat, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menyediakan mudik gratis dari Jakarta menuju 10 kota tujuan, di antaranya Solo, Yogyakarta, Surabaya, Wonosobo, Semarang, hingga Purwokerto dan Madiun.
Sebanyak 70 unit bus akan disiapkan untuk menampung 3.080 penumpang, ditambah 2 truk pengangkut 60 motor.
Pada sektor kereta api, Kemenhub menyediakan dua rute mudik gratis, yaitu lintas Utara (Jakarta Gudang–Semarang Tawang) dan lintas Tengah (Jakarta Gudang–Purwosari).
Program ini dijalankan selama 12 hari dan ditargetkan mengangkut 12.720 penumpang serta 5.568 sepeda motor.
Untuk moda laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyediakan mudik gratis bagi 12.311 penumpang melalui 57 rute pelayaran, yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Beragam program gratis ini diharapkan mampu menurunkan beban kepadatan transportasi darat sekaligus memberikan alternatif perjalanan yang lebih aman dan terjangkau.***