Presiden dan CEO PSCS Cilacap, Masuk Bursa Bakal Calon Anggota Exso PSSI

Rabu, 18 Januari 2023 pukul 13.09

Presiden PSCS Cilacap, Bambang Tujiatno (kiri) dan CEO PSCS Cilacap Fanny Irawatie (kanan), Rabu (18/1/2023). (Dok serayunews)

Komite Pemilihan (KP) sudah mengumumkan daftar bakal calon anggota komite eksekutif (Exco) PSSI periode 2023-2027. Ada 83 orang yang namanya masuk lis tersebut. Presiden PSCS Cilacap, Bambang Tujiatno dan CEO PSCS Fanny Irawatie, masuk sebagai bakal calon anggota Exco PSSI.

Bambang membeberkan alasan mendaftar sebagai anggota Exco PSSI. Dia ingin memperjuangkan gagasan dari para klub Liga 2. Terlebih saat ini, nasib Liga 2 dan Liga 3 di ujung tanduk pasca PSSI hentikan kompetisi. Selain itu, dia juga ingin berkontribusi terhadap kemajuan persepakbolaan nasional.

“Betul saya dan mba Fanny (CEO PSCS, red) mendaftar, kebetulan pasca Kongres PSSI kemarin cukup ramai. Menjadi perhatian para penggemar sepakbola nasional,” katanya kepada serayunews.com, Rabu (18/1/2023).

Menurutnya, dengan adanya dua orang perwakilan dari PSCS Cilacap, akan semakin mudah dalam memperjuangkan aspirasi. Sekaligus mencerminkan keseriusan PSCS, dalam menyuarakan agar kompetisi Liga 2 dan Liga 3 agar berlanjut. Meski begitu, pihaknya akan menerima hasil dari seleksi Anggota Exco PSSI tersebut.

Dapat Program PB, Satu Napi Kasus Narkotika Asal Cianjur Bebas dari Nusakambangan

sekitar 2 hari yang lalu

Baca juga: [insert page=’namanya-dicatut-dalam-surat-palsu-ceo-pscs-itu-bukan-tanda-tangan-saya’ display=’link’ inline]

“Tekat kami dari awal, bagaimana memperbaiki tata kelola persepakbolaan Indonesia. Terutama terkait kompetisi ini, salah satunya dengan berupaya masuk di Exco PSSI,” tuturnya.

Ia menjelaskan, Kongres PSSI untuk menentukan ketua, wakil ketua, dan anggota Exco sendiri akan berlangsung 16 Februari 2023 mendatang. Ia pun berharap, dengan terpilihnya kepengurusan baru akan bisa membenahi kompetisi Liga Indonesia di semua tingkatan.

“Harapan kita siapapun yang akan terpilih bisa membuat lebih baik, termasuk penuntasan tragedi Kanjuruhan. Yang terpenting, PSSI ini jangan sampai hanya menjadi batu loncatan,” jelasnya.