SERAYUNEWS– Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganggarkan Rp14 triliun untuk memperbaiki dan mempercepat jalan-jalan provinsi, jalan-jalan kabupaten, jalan-jalan kota di seluruh Tanah Air. Anggarkan tahap pertama senilai Rp7 triliun dan tahapan kedua Rp7 triliun untuk perbaikan jalan di tanah air tahun ini.
Kepala Negara Indonesia menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mempercepat perbaikan infrastruktur jalan di seluruh tanah air. Perbaikan jalan-jalan di seluruh wilayah di Tanah Air akan terus berjalan. Pada akhir Juli proses rekonstruksi harapannya telah berjalan seluruhnya.
“Ya ini sama seperti yang saya lihat di provinsi-provinsi lain, ini kita ingin memperbaiki, mempercepat, utamanya jalan-jalan provinsi, jalan-jalan kabupaten, jalan-jalan kota di seluruh Tanah Air. Yang kita anggarkan pada tahap pertama itu Rp7 triliun, nanti tahapan kedua Rp7 triliun, untuk tahun ini,” ujarnya.
Hal itu Presiden Jokowi sampaikan usai meninjau langsung rekonstruksi Jalan Raya Surakarta- Gemolong- Purwodadi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Menurut Presiden Jokowi, dari sisi kemantapan, jalan-jalan provinsi di Jawa Tengah sudah baik yakni mencapai 88 persen.
Lebih lanjut Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan, untuk Jalan Raya Surakarta- Gemolong- Purwodadi, Presiden Republik Indonesia dua periode itu menuturkan, bahwa pemerintah berkomitmen menggunakan konstruksi yang lebih kuat.
Ini karena jalan tersebut sering rusak sejak lama akibat kondisi tanahnya yang labil. “Khusus untuk jalan ini, ini memang saya dari kecil, saya kan tiap hari saya lewat jalan ini, enggak pernah beres,” beber Presiden Jokowi dikutip serayunews.com dari laman Setkab RI, Selasa (25/7/2023).
Menurut Kepala Negara, jika sekarang konstruksinya kontruksi lebih kuat, memang dua kali lebih mahal, tapi pihaknya mengira untuk pemakaian mungkin bisa lebih dari 10 tahun akan baik. “Karena kalau pakai aspal hampir mungkin enggak ada dua tahun rusak lagi. Hampir dua tahun enggak beres lagi,” jelasnya.
Lebih jauh, Presiden Jokowi menyebut bahwa ketebalan cor jalan tersebut yaitu 10 sentimeter untuk mejanya plus 25 sentimeter lagi di atasnya. Kepala Negara berharap dengan konstruksi yang lebih kokoh tersebut, Jalan Raya Surakarta- Gemolong- Purwodadi akan berada dalam kondisi baik untuk jangka panjang.
“Kalau tanahnya labil seperti ini memang dengan konstruksi ini. Akan lebih murah dalam jangka panjang. Meskipun investasi awalnya mahal, tapi kalau kita hitung jangka panjangnya lebih murah,” ungkap Mantan Wali Kota Surakarta itu.