Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan Indonesia.
Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan.
Kurikulum 2013 nyatanya bukanlah kurikulum baru, tetapi lebih tepat apabila disebut sebagai penyempurnaan dari kurikulum 2006 atau yang dikenal dengan istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP (M.A. Wirakartakusumah, 2012, hal. 41). Tujian dari K13 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge). Bergantinya kurikulum, maka pembelajaran pun ikut berubah dimana pada beberapa tahun belakangan hampir di seluruh wilayah Indonesia telah diterapkan konsep pembelajaran tematik, yang mana pembelajaran ini merupakan hal baru dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Pembelajaran tematik itu sendiri merupakan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran.Kegiatan pembelajarannya pun ikut berubah dimana guru harus memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan dan pengembangan yang sesuai dengan kondisi satuan pendidikan dan juga memperhatikan kondisi awal siswa seperti bakat, minat,motivasi belajar, dan kondisi lainnya.
Di tahun 2020 dimana sekolah memasuki tahun ajaran semester genap, seharusnya sekolah lebih gencar melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai target diakhir semester. Namun, proses tersebut terganggu dikarenakan adanya musibah wabah virus yang terjadi di Indonesia, yang mana wabah virus tersebut dikenal dengan covid-19.
Seiring berjalannya waktu, wabah tersebut semakin lama semakin menyebar. Tidak tanggung-tanggung semua media gempar menyiarkan berita mengenai wabah virus ini yang sudah menyebabkan kematian bagi yang terjangkit. Wabah ini sangat berdampak buruk dalam berbagai hal, termasuk dunia pendidikan.
Akibatnya pemerintah harus menerapkan metode pembejaran jarak jauh atau lebih akrab dikenal dengan “daring”. Namun metode ini menimbulkan berbagai masalah, salah satunya yaitu banyaknya kendala yang terjadi sepanjang pembelajaran berlangsung.
Kendala yang paling sering terjadi antara lain yaitu keterbatasan SDM, keterbatasan sarana prasarana seperti laptop atau HP yang dimiliki orangtua peserta didik sehingga hal tersebut membuat peserta didik sangat kesulitan dalam mengikuti pembelajaran temarik secara dari. Masalah kedua yang sering muncul yaitu masalah jaringan internet yang sulit, termasuk paket internet yang kurang memadai.
Hal itu sangat berpengaruh pada kelancaran dari daring itu sendiri. Pembelajaran akan efektif apabila jaringan internetnya bagus, dan apabila jaringannya buruk secara otomatis proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pasti terhambat. Masalah lain yaitu media pembelajaran yang digunakan para guru dominan monoton, hal itu membuat murid merasa jenuh atau bosan apabila terus menerus mengikuti pembelajaran secara daring.
Kemudian, karakter atau perilaku para murid sulit dipantau karena semuanya serba online sehingga penerapan pembelajaran tematik sangatlah tidak efektif ketika pembelajaran daring berlangsung. Pembelajarannya daring juga cenderung hanya berisi tugas yang terlalu sering sehingga tugas tersebut menumpuk, dan akhirnya tidak jarang orang tua lah yang mengerjakan tugas-tugas tersebut.
Kendala lain yaitu penyerapan materi kurang baik sehingga para murid tidak secara tuntas memahami materi yang diberikan oleh guru. Kendala dari sisi penilaian yaitu penilaian yang dilakukan guru kurang berintegritas karena penilaian yang ada hanyalah sebatas formalitas agar murid mendapat nilai untuk mengisi rapot tahunan. Namun nyatanya masih banyak murid yang masih sangat kurang dalam memahami materi yang diberikan oleh guru.
Penulis : Rizki Anita Bella
Email : rizkianitabella11@gmail.com
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Instansi : Universitas Muhammadiyah Purworejo