SERAYUNEWS-Produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) Purbalingga tak lagi dijual di sejumlah toko modern. Padahal sebelumnya sudah ada perjanjian antara Pemkab dan toko modern untuk memasarkan produk UMKM Purbalingga di sejumlah gerainya.
Salah satu pelaku UMKM Makaroni Keju, Asep, ketika dikonfirmasi wartawan, Sabtu (11/1/2025) membenarkan hal itu. mengungkapkan, sedang ada peralihan / pergantian manajemen yang mendistribusikan produk di toko modern. Karena distributor yang lama sudah tidak menyanggupi lagi. Namun peralihan ini memakan waktu yang cukup lama.
“Entah karena apa kami kurang tahu. Untuk berkas-berkas persyaratan sudah lengkap tinggal menunggu dari toko modernnya saja,” ujarnya.
Kondisi ini mulai Juni tahun 2024 lalu. Sedangkan berkas masuk sudah dari November 2024 lalu di Indomaret tapi belum ada kabar lagi.
Pelaku UMKM lainnya, Ngudiyono dengan produk NanasQu mengungkapkan tidak tahu penyebab pasti terhentinya pasokan ke toko modern ini. Namun ia mengakui produk yang dititipkan di toko modern peminatnya belum sesuai harapan.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Endi Astono membenarkan adanya pembaruan distributor yang mengurus distribusi produk UMKM ke toko modern. Pihaknya juga sudah bersurat ke pihak toko modern. “Belum ada lagi produk UMKM lokal ke toko modern karena masalah itu,” tuturnya.
Sebelumnya pada tahun 2021, Pemkab Purbalingga telah berkoordinasi dengan pengusaha toko modern. Karena menyangkut perkembangan UMKM dan kesiapan UMKM menghadapi persaingan.
Produk UMKM lokal yang bisa masuk tentu memiliki berbagai persyaratan sebagaimana produk UMKM yang masuk dalam program Tuka-Tuku Purbalingga. Diantaranya memiliki Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK), PIRT (Dinkes) dan layak higienis, kualitas dan kontinuitas terjaga.