SERAYUNEWS – Usai dokter kandungan yang diduga melakukan pelecehan terhadap pasien hamil, kini muncul mahasiswa dokter spesialis gigi, Azwindar Eka Satria yang merekam mahasiswi saat mandi.
Sontak, hal tersebut membuat geger warganet. Lantaran merasa geram, banyak yang mencoba mencari profil Azwindar. Lantas, siapa sosok tersebut?
Pasalnya, akibat kejadian tersebut, korban mengalami trauma. Sehingga, segera melaporkannya kepada pengelola kos.
Peristiwa yang menyeret nama Azwindar ke dalam pusaran hukum terjadi pada Selasa, 15 April 2025, sekitar pukul 18.00 WIB di sebuah indekos kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Korban, mahasiswi berinisial SS, saat itu sedang mandi ketika mendapati ada ponsel menyelinap dari ventilasi atas kamar mandi.
Kaget bukan main, SS langsung berteriak dan meminta bantuan penghuni kos lainnya. Aksi cepatnya berhasil menggagalkan usaha pelaku.
Ponsel pelaku diamankan dan setelah diperiksa, ditemukan rekaman video yang merekam dirinya saat mandi.
Korban lalu melaporkan kejadian ini ke pengelola kos dan segera menuju Polres Metro Jakarta Pusat untuk melapor secara resmi.
Nama Azwindar Eka Satria belakangan ini menjadi sorotan publik setelah terlibat dalam kasus tak pantas yang mencoreng nama dunia medis dan pendidikan tinggi.
Ia adalah seorang dokter yang tengah menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) bidang kedokteran gigi Universitas Indonesia (UI), salah satu kampus terbaik di Tanah Air.
Sebagai peserta program spesialis, Azwindar seharusnya menjadi contoh bagi mahasiswa lain dalam menjunjung etika profesi.
Namun, kenyataan berkata lain. Ia justru tersandung kasus yang menggemparkan dan kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.
Pihak kepolisian tak butuh waktu lama untuk mengamankan pelaku. Polisi mengidentifikasi tersangka sebagai Muhammad Azwindar Eka Satria.
Dalam konferensi pers, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M. Firdaus, menjelaskan bahwa Azwindar langsung ditetapkan sebagai tersangka setelah bukti dan saksi mendukung dugaan tersebut.
Kemudian, ia ditahan dua hari setelah kejadian, tepatnya pada 17 April 2025. Polisi juga telah menyita ponsel milik Azwindar sebagai barang bukti.
Tidak hanya itu, polisi pun memeriksa empat orang saksi yang mengetahui kejadian ini.
Penutup
Kasus yang melibatkan Azwindar Eka Satria memberikan pelajaran penting bahwa kecerdasan akademik tidak bisa menggantikan integritas pribadi.
Apapun profesi Anda—terlebih jika berada di jalur pelayanan publik seperti kedokteran—moral dan etika tetap harus dijunjung tinggi.
Masyarakat berharap keadilan ditegakkan dan korban mendapatkan perlindungan maksimal agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.
Demikian profil Azwindar Eka Satria, mahasiswa dokter spesialis gigi UI yang merekam mahasiswi saat mandi di sebuah indekos.***